rachmatika dewiPada zamannya, perempuan yang satu ini menarik perhatian masyarakat Belanda. Pemikiran-pemikirannya mengubah pandangan terhadap perempuan pribumi di Jawa. Dia adalah RA Kartini. Pemikiran-pemikirannya yang tertuang dalam surat-suratnya juga menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh kebangkitan nasional Indonesia. W.R. Soepratman pun menciptakan lagu berjudul, Ibu Kita Kartini.
Setelah Kartini wafat, Mr. J.H. Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada teman-temannya di Eropa. Abendanon saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda. Buku itu diberi judul Door Duisternis tot Licht. Arti harfiahnya “Dari Kegelapan Menuju Cahaya”.
Kartini tidak sekadar tokoh emansipasi yang mengangkat derajat kaum wanita Indonesia saja. Dia adalah tokoh nasional yang penuh ide dan gagasan pembaruan. Perempuan Jepara ini, telah berjuang demi kepentingan kaumnya di seluruh Indonesia. Buah dari perjuangannya dulu, kini menjadikan kaum hawa sejajar lelaki.
Untuk menghormati jasa-jasa perempuan kelahiran, 21 April 1879 ini, perempuan di seluruh Indonesia menggelar berbagai kegiatan. Bahkan, mereka menggunakan kain kebaya, yang menjadi ciri khas Kartini.
Di Makassar, mulai anak-anak sekolah, pegawai, karyawan swasta, komunitas perempuan tidak ketinggalan merayakannya dengan hikmad. Salah satunya, Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK). Aksi bagi-bagi kembang, brosur, pin, dan buku note SPAK di jembatan laying Fly Over Makassar, pada Kamis 21 April itu juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Sulsel, Rachmatika Dewi. Kegiatan ini sendiri digelar serentak di 13 provinsi. Sementara untuk Sulawesi Selatan juga dilakukan di 6 kabupaten/kota, dibeberapa antaranya seperti Makassar, Maros, Parepare, Gowa, dan Bone.
Menyinggung kehadirannya ditengah-tengah komunitas SPAK, Rachmatika Dewi mengakui, selain diundang, juga berharap kiranya para Kartini-Kartini saat ini menanamkan rasa percaya diri untuk terus bersaing, sekaligus meminta bisa melakukan perubahan. Utamanya, pencegahan korupsi. Sesuai thema aksi SPAK, “Mulai Jujur dari Sekarang”
Pernyataan Rachmatika Dewi mendapat apresiasi juga dari Retno Kristanti, ketua panitia peringatan hari Kartini dari SPAK. Dia bahkan mengatakan, perjuangkan di hari Kartini juga diapresiasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Untuk itu dia mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia khususnya di Makassar untuk mulai jujur.
Selain itu mereka juga memberikan himbauan pentingnya memahami dan mencegah korupsi mulai dari keluarga sendiri serta lingkungan sekitar tempat tinggal. Kegiatan ini bentuk dari gerakan simpati bagi masyrakakat dan perempuan yang berjiwa kartini. Mengapa perempuan, karena dialah ujung tombak dalam keluarga baik sebagai ibu maupun pengayom keluarga.
Selain itu aksi simpatik ini juga dilakukan sosialisasi pencegahan anti korupsi di sekolah-sekolah, komunitas dan kantor-kantor serta swadaya anggota SPAK.Kalau di sekolah sosialisasinya dalam bentuk pelajaran permainan agar anak-anak bisa memahami apa yang disampaikan dan mudah dicerna untuk menumbuhkembangkan kejujuran mereka.
Sementara itu, peringatan hari Kartini dimanfaatkan Pengurus Ikawan DPRD se Sulawesi Selatan dan Kaukus Perempuan Parlemen yang menghadiri jalan santai melakukan deklarasi bersama pencegahan penyalahgunaan narkoba oleh ikawan se sulsel dan kaukus perempuan parlemen sulsel dengan menandatangani banner yang kemudian diserahkan kepada gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo.
Lalu keistimewaan di hari Kartini tahun 2016 bagi tokoh perempuan Sulsel yang menjadi Inspirasi tahun ini? Ternyata, Rachmatika Dewi mendapat ‘kado spesial’. Melalui pemberitahuan surat elektronik yang diterima, Rachmatika dinyatakan terpilih mengikuti program The Women’s Campaign School (WCS) by the Yale Law School. Bahkan, Ketua Partai Demokrat Kota Makassar ini merupakan satu-satunya delegasi Indonesia di pertemuan bergengsi itu.
Sebelum dinyatakan lolos mengikuti program khusus dari kaum perempuan yang berlangsung di kampus Yale Lawa School, Yale University, di New Haven, Connecticu, Amerika Serikat, mulai 13 hingga 17 Juni 2016 itu, Cicu—sapaan Rachmatika Dewi mengikuti seleksi sangat ketat. Tetapi, dia memenuhi semua syarat terutama sedang memimpim partai dan lembaga legislative. Mulai dari curriculum vitae, pengalaman organisasi, jabatan di partai politik, jabatan di dewan, dan mampu berbahasa Inggris.
Di Amerika Serikat, Cicu akan belajar kepemimpinan pada partai politik dan kampanye nonpartisan selama 60 jam dalam tempo lima hari. Nantinya, hasil belajar tersebut yang akan diimplementasikan pada lembaga yang dipimpin. Selama mengikuti program, dia tak dibebani biaya apapun termasuk akomodasi dan transportasi sebab menjadi tanggungan Yale University dan didukung International Republican Institute.
Suasana proses pembelajaran di kampus Universitas Sawerigading (UNSAW) Makassar, tidak seperti pada rutinitas harian. Para dosen perempuan, Kamis 21 April 2016, semua kompak memakai kebaya sebagai salah satu bentuk apresiasi memperingati Hari Kartini selaku pejuang emansipasi wanita yang lahir di Jawa….Anda dapat membacanya juga di majalah Inspirasi, edisi April 2016…

BAGIKAN
Berita sebelumyaRina Gautama, Foto Model yang kini Direktur Arta Raja Raya
Berita berikutnyaKearifan Lokal di Tanah Toa dan Pola Kamase-mase
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here