Makassar, Inspirasimakassar.id:
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar dipimpin Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayaguaan, H,Jurlan Em Saho’as beranggotakan Fitriani Ramli, Andi Fifi Ragani, Sudirman N, Nabil Salim, Rijal Syahruddin, Ahmad Kamsir, serta Syarifuddin Pattisahusiwa melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) pembuatan Water Closet, atau jamban keluarga di Pulau Kodingareng, Sabtu-Senin/8-10 Oktober 2023.
Di sela sela Monev, banyak warga mengharapkan BAZNAS Makassar menambah sejumlah unit jamban. Pasalnya, di pulau berpenduduk lebih 3000-an warga yang masuk dalam jajaran Kecamatan Kepulauan Sangkarang Kota Makassar itu, membutuhkan sebanyak 223 buah jamban. Sementara yang dibuat BAZNAS Kota Makassar 30 buah.
“Pak, kalu bisa kami juga dibuatkan jamban. Sebab, setiap kali kami mau membuang hajat, kami sering ke pantai, atau numpang di keluarga yang punya jamban. Tolong pak BAZNAS,” pinta beberapa warga.
Menjawab permitaan itu, H. Jurlan Em Saho’as, mengaku sebagai penanggungjawab bantuan jamban, dirinya akan membawa usulan dan harapan tersebut ke rapat pimpinan bersama rekan rekan komisioner lainnya di lembaga pemerintah nonstruktural yang beralamat di Jalan Teduh Berinasr No 5 Makassar tersebut.
“Setelah beberapa hari kami melakukan monitoring di Kodingareng ini, ternyata begitu banyak warga yang meminta kepada BAZNAS Makassar menambah pembuatan jamban bagi mereka. Tetapi, tentunya BAZNAS juga nemiliki keterbatasan dana. Sebab, BAZNAS Makassar, dan tentunya BAZNAS lainnya di tanah air memiliki berbagai program yang memerlukan biaya yang tidak sedikit,” ujar jurnalis yang juga seniman ini.
Menyinggung hasil Monev, magister Universitas Islam Makassar (UIM) ini mengemukakan, progresnya lumayan baik. Pasalnya, dari 30 unit jamban yang mulai dikerjakan September lalu, kini mendekati 60 persen penyelesaian.
‘Kami melihat progres pembuatan jambang di Kodingareng ini maksimal. Ini karena, tukang dan tenaga kerja semuanya adalah warga Kodingareng ini. Artinya, BAZNAS Makassar memberikan lapangan kerja bagi warga setempat,” tambah penyair Indonesia yang berhasil masuk “Top 10” juara lomba tulis puisi dan Cerpen 2023 tingkat nasional yang diselenggarakan komunitas Literasi kita Indonesia lewat karya puisinya berjudul “Iqra atas nama Allah” ini.
Di bagian lain wartawan Harian Tertua Pedoman Rakyat Ujungpandang di masanya itu menyebutkan, sebelumnya pihaknya melakukan pendataan, di antara warga membuang hajat ke laut, dan ada pula yang menumpang di keluarga atau tetangga.
“Ya, jadi kehadiran BAZNAS Makassar di pulau ini, tentunya untuk mengajak masyarakat Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS), atau Open Defecation Free (ODF). Karena jika dibiarkan tentunya akan berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan, termasuk didalamnya berpengaruh secara ekonomi, ” tutup peraih juara harapan I penulisan featurenews (jurnalis Sastra) se-Sulsel (2009), dan penerima penghargaan “Celebes Award” pada tahun 2003. (din pattisahusiwa-tim media baznas makassar)