Hampir tidak ada orang yang tidak mengenal jagung. Menyebut jagung, secara langsung orang akan membayangkan bulir-bulir kuning yang menempel pada tongkol kokoh yang keras, dari pohon yang mirip tebu tersebut. Tumbuhan penghasil karbohidrat sebagai makanan pokok manusia yang paling penting, selain padi dan gandum.
Di kalangan awam, juga dikenal penyebutan jagung berdasarkan warnanya. Varietas yang paling dikenal adalah yellow corn atau jagung kuning. Namun belakangan, mulai banyak membanjiri pasar Indonesia jagung-jagung berwarna putih yang disebut white corn. Jagung kuning banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan tepung jagung atau dipakai sebagai pakan ternak.
Namun ternyata, jagung tidak hanya kuning dan putih. Terdapat pula jagung dengan warna-warna lain yang sangat eksotik. Misalnya black corn (jagung hitam), blue corn (jagung biru), red corn, bahkan purple corn.
Mengenai nilai gizinya, jagung hitam memiliki nilai gizi yang tinggi. Lemak, asam amino, dan berbagai kandungan lain yang bermanfaat bagi tubuh dapat ditemukan dalam jagung berwarna gelap ini. Percobaan untuk menghasilkan jagung ini memakan waktu 8 tahun, dilakukan oleh para ahli dalam Huaibe Pu Hao Bilogy Technology Co, Ltd bersama dengan rekanannya. Kandungan lilin yang besar menyebabkan jagung ini berwarna hitam.
Bagaimana rasa jagung hitam ini? Rasanya tidak jauh berbeda dengan jagung berwarna keemasan yang mudah ditemukan di Indonesia. Manis dan segar kira-kira begitu rasanya. Jagung ini hanya memiliki keunggulan dalam kandungan di dalamnya, serta penampilannya yang tidak biasa. Bagi anda yang ingin mencoba menanamnya, silahkan anda cari bibit jagung ini di toko peranian. Barangkali bibit jagung berwarna gelap ini sudah masuk dan dipasarkan ke Indonesia.
Tahun 2012, jagung ini baru tumbuh dan dikembangkan di Peru dan Cile. Banyak negara termasuk Tiongkok dan Korea Selatan juga menggelar penelitian soal manfaat jagung hitam ini bagi kesehatan manusia. Universitas Hallym di Korea Selatan menemukan bahwa, ada sel dan molekul antosianin aktif dalam jagung hitam. Warna ungu kehitaman pada bulir jagung disebabkan oleh kandungan antosianin (sejenis flavonoid) yang sebenarnya merupakan zat anti diabetes yang baik. Zat antosianin dalam jagung juga sangat bermanfaat untuk mencegah kanker usus besar bagi anda yang mengalami.
Tidak hanya sebatas antosianin, jagung hitam juga mengandung lemak, serat, asam amino, kalsium, zat besi, zinc, selenium, potasium, asam folat dan niasin. Jagung hitam ini dinyatakan sebagai produk pengembangan bagi makanan masa depan yang bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang dapat dicegah melalui dengan mengurangi berat-badan, sehingga membuat insulin bekerja dengan baik dan lancar, sehingga kandungan gula dalam darah tidak berlebihan.
Dalam penelitian, orang yang mengkonsumsi jagung hitam ini berat badannya sama sekali tidak bertambah. Tanaman ini bisa menjadi obat baru untuk penyakit diabetes, maka para ilmuwan pun harus membantu pengembangannya.
Di Tiongkok, para ahli gizi menunjukkan bahwa nutrisi yang dikandung dalam makanan dapat diklasifikasikan dengan warnanya. Sebut saja warna hitam, hijau, merah, kuning, dan putih. Pengujian ilmiah yang dilakukan menunjukkan bahwa makanan yang berwarna hitam tonik (warna jagung hitam) dapat mencegah penyakit kanker dan anti penuaan dini.
Meningkatnya standar hidup manusia dapat menambah permintaan akan butir kasar seperti jagung terutama jagung hitam di masa depan. Saat ini, beberapa negara masih dalam tahap pengembangan untuk mengembangbiakkan jagung hitam ini dan semoga saja ini dapat segera terlaksana. (bs-din)