Makassar, Inspirasimakassar.com: Indonesia adalah bangsa besar. Bangsa dengan keanekaragaman suku, budaya, adat istiadat, dan agama. Indonesia juga terletak di gugusan pulau pulau yang membentang dari Sabang hingga Merauke, sekaligus terletak di garis khatulistiwa, membuatnya menjadi negara tropis yang hangat, dengan curah hujan yang tinggi. Akibatnya, sering kali mendapat berbagai cobaan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Berbagai cobaan, musibah dan bencana, tentunya membutuhkan campur tangan lembaga sosial. Salah satunya, Yayasan Kemanusiaan (YK) ROMBSIS. Rombongan Ibu Ibu Eksis ini, tentunya demikian relevan.
“Relevan, karenaksifat sifat keibuan yang lekat dengan anggota-anggota ROMBSIS, selalu menumbuhkan respons yang segera, jika kita mendengar terjadinya bencana di berbagai daerah. Karena itu, tak lama ROMBSIS, akan merambah di seluruh nusantara. Kali ini, kita melantik pengurus Cabang ROMBSIS Provinsi Sulawesi Selatan, dengan ketuanya, Dr.Ir.Hj.Apiaty K Amin Syam, M.Si,” ujar Ketua ROMBSIS Pusat, Hj Andi Idhanursanty, SE di Hotel Bestwesten,Jalan Botolempangan, Makassar, Jumat, 10 Maret 2023.
Selain dihadiri Hj.Andi Idhanursanty, juga Ketua Harian YK ROMBSIS Pusat (Onny Jafar Hafsah), Bendahara Umum (Farida Tirlang), serta berbagai ketua dan pengurus organisasi kewanitaan di Sulawesi Selatan.
Menurutnya, Dr.Ir.Hj.Apiaty K.Amin Syam, M.Si adalah sosok perempuan tangguh. Sebab, sekalipun istri Mayjen (Purn) TNI.HM.Amin Syam tersebut sibuk dengan berbagai kegiatan, termasuk didalamnya sebagai legislator di Komisi D Bidang Kesejahteraan DPRD Kota Makassar, dan sederet lembaga sosial keagamaan, sebut saja Ketua BKOW Sulsel, Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Korda Makassar, tetapi tetap eksis bersama rekan rekannya membesarkan BOMBSIS di Sulawesi Selatan.
Keberadaan para ibu di BOMBSIS, demikian Opu Ains—sapaan akrab Hj Andi Idhanursanty, diyakini sangat mumpuni. Apalagi, untuk mengelola Yayasan Kemanusian yang proses kelahirannya bermula dari berkumpulnya Rombongan Ibu Ibu Eksis yang berkeinginan membentuk sebuah wadah bersama.
Hanya saja, sekalipun mengandung kosa kata eksis, bukanlah dimaksudkan untuk sekadar menunjukkan eksistensi keberadaan yayasan ini. Melainkan lebih mengedepankan aksi nyata, dengan sifat kemanusiaan tinggi. Aksi nyata itu, nantinya menumbuhkan penghargaan masyarakat, sekaligus mengakui keberadaan ROMBSIS. Makanya, dari waktu ke waktu, yayasan ini menjadi bonus untuk terus memacu diri menjadi lebih baik.
“Mengapa ibu ibu eksis? Itu lantaran, ROMBSIS bukan merupakan organisasi yang terlalu serius. Tetapi, sebagai wadah berkumpul, dan bersilaturahmi secara longgar, dan santai. Sekalipun demikian, selain dilatarbelakangi semangat dan jiwa sosial dan kemanusiaan yang tinggi dari para ibu, juga arah perkembangan perkumpulan ini selangkah demi selangkah lebih terfokus ikut membantu dan meringankan beban dan penderitaan saudara saudara kita yang mendapat cobaan Allah, berupa musibah,” urianya, seraya menambahkan, sekalipun santai, namun ROMBSIS dikukuhkan melalui pengesahan oleh KemenkumHAM-RI.
Di bagian lain Opu Ains mengakui, kehadiran Yayasan Kamanusiaan ROMBSIS bukan saja penting, namun menjadi lebih penting. Pasalnya, kerelaan seluruh jajaran ROMBSIS membantu sesama dalam meringankan beban derita para korban bencana demikian mulia.
“Yang jelas, membantu itu tidak perlu diukur dari besarnya nilai material. Walaupun akan lebih memberikan manfaat langsung apabila ada material yang bisa diberikan kepada para korban bencana, sebab pada ujungnya hal seperti ini bisa menumbuhkan sifat riya. Karena, membantu sesama dengan doa tulus dari kita semua, adalah juga bagian dari amal perbuatan baik,” jelasnya.
Karena itu pula, seluruh jajaran KOMBSIS pusat terus mengajak, dan menumbuhkan peran serta para ibu yang tergabung di yayasan kemanusiaan ini untuk beramal, dengan menyisihkan sebagian rezeki yang dikaruniakan Allah.
Diakhir sambutannya, ia berharap, seluruh jajaran BOMBSIS Provinsi Sulawesi Selatan menjadi magnit, utamanya melayani persoalan persoalan kemasyarakatan di bidang bencana.
“Kami berharap, Ibu Apiaty Amin Syam, dapat membangun kemitraan dengan seluruh pengurus. Utamanya menemukenali berbagai persoalan kebencaan, sekaligus menyusun strategi untuk meringkan penderitaan orang orang yang terdampak musibah. Bukan saja banjir, melainkan musibah lainnya,” tutup Komisaris PT Kartika Cipta Indonesia ini . (din pattisahusiwa)
