MAKASSAR, Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan ikut bertanggung jawab untuk menciptakan rasa aman bagi warga Kota Makassar.
Mantan Bupati Gowa ini mendukung sepenuhnya langkah Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto dalam memberantas geng motor yang sudah meresahkan warga.
Demikian ditegaskan SYL dihadapan para pimpinan SKPD, Camat, Lurah, Kepolisian, TNI, Kejaksaan, DPRD Kota Makassar, di ruang pola Kantor Wali Kota Makassar, Jl. Ahmad Yani, Selasa (24/2).
Gubernur dua periode ini menilai kondisi Kota Makassar masih dalam status aman. Cuma, diopinikan sebagai kota tidak aman.
“Saya sampaikan kita cukup damai saja, aman saja. Kalau ada ketabrak itu karena kecelakaan lalu lintas, kalau ada dicopet karena banyak uang dibawa, sendal hilang di masjid karena ada yang curi. Manakah itu geng motor,” tuturnya.
SYL mengaku sebagai kota metropolitan, konsekuensinya banyak riak dan tantangan. Geng motor, bagian dari dinamika itu.
“Itu dinamika kota maju. Tapi seberapa besar itu disituasikan, saya rasa cukup baik,” ungkapnya.
Opini ‘Makassar Tidak Aman’ adalah provakasi yang meresahkan. Yang berdampak kepada berbagai aspek, utamanya ekonomi.
“Banyak juga yang SMS ka’, ada geng motor. Tapi saya SMS balik, dimana tempatnya, liat dimana? Tapi tidak pernah dibalas. Saya turun langsung, tidak ada saya liat,” katanya.
SYL mengaku tersinggung jika Makassar diopinikan sebagai kota tidak aman. “Ekonomi juga terganggu. Kita biasa-biasaji, bak-baikji,” tuturnya.
Meski demikian, dia menjamin kepada seluluh unsur terkait dalam penanganan geng motor, untuk memberikan bantuan.
“Jalan meki Pak Camat, Lurah, Polisi, TNI dan seluruh lain-lain, adaji saya siapkan anggota yang akan bantu back up,” pungkasnya.
Dia mengapresiasi langkah TNI, Polri yang terus melakukan tindakan dilapangan.
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto menyampaikan telah mengeluarkan insntruksi untuk melakukan tindakan aksi geng motor. Seperti memerintahkan Satpol PP untuk memperkuat kecamatan yang rawan. “Menjaga tempat rawan, diperbatasan, dan minta segera pasukan reaksi cepat Sapol PP membantu kepolisian,” ucapnya.
Kedua mengawasi anak-anak dari konsumsi obatan-obatan yang banyak beredar di sekolah. Meminta Dinas Sosial melakukan pembinaan ke rumah-rumah yang diduga berpotensi dan yang pernah ditangkap anaknya terlibat geng motor.
“Karena salah satu faktornya pengawasan orang tua lemah,” ungkapnya.
Untuk dinas perindustrian Danny meminta untuk melakukan kontrol peredaran lem fox. Dengan himbauan ke penjual agar mengecek pembeli dibawah umur dan tujuan pembelian lem fox. Kemudian lanjut Danny, meminta pemilik toko untuk melakukan penerangan. “Karena biasa anak-anak geng motor kumpul di depan ruko (rumah toko) yang gelap,” paparnya.
Untuk Dinas Perizinan, Danny meminta agar warga yang akan melakukan pembangunan baru harus menyertakan pengadaan CCTV dipasang dibangunannya. Selain itu meminta Kesejahteraan Rakyat (Kesra) untuk menghimbau para alim ulama memberikan pencerahan setiap menyampaikan dakwah, terutama pada saat khotbah Jum’at. (*)