Laput 2 Majalah Inspirasi Edisi Pebruari 2016
Sehari sebelum pelantikan, Adnan Puricha Ichsan Yasin Limpo dikediaman pribadinya, Jalan Hertasning, Selasa 16 Pebruari mengemukakan, berbagai manuver yang bakal dilakukan, usai pelantikannya sebagai bupati Gowa, adalah melanjutkan pembangunan yang pernah diletakkan pendahulunya. Yakni, Ichsan Yasin Limpo. Ayahnya sendiri.
“Ibarat rumah, ayah saya (bupati sebelumnya) telah meletakkan dasar yang kuat. Saya hanya melanjutkan dan menambah sisi-sisi tertentu agar menjadi bangunan yang kokoh. Selain itu, program monumental, adalah memindahkan ibukota Gowa dari Sungguminasa ke Pattalasang,” tuturnya.
Bupati yang mencalonkan diri lewat jalur independen ini mengakui, untuk mewujudkan niatan baik itu, dia akan mengajak parlemen di Gowa duduk bersama, bertukar pikiran, utamanya dalam pelaksanaan pembangunan nantinya.
Selain memindahkan ibukota, bupati termuda di kawasan timur Indonesia (lahir 9 Maret 1984) ini juga akan membangun infrastruktur jalanan. Utamanya poros Gowa-Takalar. “Sebelumnya, saya telah membicarakan pelebaran jalan dengan Bupati Takalar (Burhanuddin Baharuddin). Dalam waktu dekat, kami melobi pemerintah pusat,” ujar suami dari Priska Paramitha Pringgoredjo ini.
Program lainnya, mantan anggota DPRD Sulsel dua periode ini akan meningkatkan kualitas pendidikan gratis dan kesehatan. “Jika waktunya nantinya, kami akan dirikan perguruan tinggi Syech Yusuf,” tutur Adnan, seraya mengaku Ichsan Yasin Limpo sebagai guru politiknya.
Jika Adnan di Gowa memprioritas pendidikan dan kesehatan, serta pemindahan ibukota, maka Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, belum banyak mengumbar program kerjanya. Ditemui di sela-sela Rakerda PDIP di Hotel Clarion, Jumat, 19 Pebruari 2016, bupati perempuan pertama di Sulsel ini akan membahas program, berdasarkan visi-misi yang disampaikan saat kampanye.
Dihari pertama memimpin Luwu Utara, Indah menghadiri peletakan batu pertama pembangunan asrama pelajar dan mahasiswa Baliase di Kelurahan Tamamaung, Makassar. “Tempat ini sejarahnya luar biasa dan sudah mencetak ratusan sarjana dan kita semua harus berkontribusi untuk kelanjutan pembangunannya,” ujar Indah.
Mantan Wakil Bupati Luwu Utara itu mengemukakan, pembangunan asrama Baliase, menjadi perhatian Pemkab. Karenanya, dia berjanji gaji bulan kedua akan diserahkan seutuhkan untuk asrama. Sedangkan gaji pertama disumbangkan ke salah satu mesjid.
A.M. Sukri A. Sappewali dan Tomy Satria Yulianto, S.IP, bupati dan wakil bupati Bulukumba dihari pertama, melakukan silaturahim dengan jajaran Pemkab. Keduanya disambut karpet merah menuju gedung Pemkab. Ia menegaskan, siapapun pejabat yang tidak sejalan dengannya, maka hanya ada satu jala. Mencopotnya.
Di Soppeng, Bupati H Andi Kaswadi Razak langsung melakukan Sidak ke kantor SKPD. Ia meminta semua SKPD dan dinas segera merampungkan RPJMD tahun 2016-2021. “Kami meminta semua SKPD segera merampungkan RPJMD demi akselerasi program pembangunan di Soppeng,” ujar mantan Ketua DPRD Soppeng ini.
Di Maros, Hatta Rahman- Harmil Matttorang (Hatita) sudah mulai beraktivitas selaku bupati dan wakil bupati pasca dilantik. Orang dekat Hatta Rahman, Chaidir Syam, mengemukakan, bupati-wakil bupati melakukan penyusunan RPJMD 2016-2021 sebagai agenda pertamanya.
Sekretaris PAN Maros, ini menambahkan, RPJMD dibahas bersama DPRD Maros dan Bappeda. “RPJMD sudah mulai dibahas. Ini memang harus dibahas lebih awal karena itu acuan dari program kerja dan program pembangunan dari Kabupaten Maros selama lima tahun kedepan,” tutur ketua DPRD Maros ini.
Bupati Tana Toraja Nicodemus Biringkanae melaksanakan hari pertama berkantor di Pemkab Tana Toraja dengan melakukan sidak. Termasuk melakukan tanda tangan pertamanya yaitu SK seleksi siswa-siswi paskibraka untuk persiapan 17 Agustus 2016. Dia berpesan, peserta paskibraka harus diberikan honor. Pasalnya, mereka bekerja untuk daerah.
Jika para ke-9 bupati hasil seleksi di Pemilukada serentak, 9 Desember lalu bergembira dengan kerabat, masyarakat, serta instansi terkait lingkup Pemkab, namun Bupati Barru, Andi Idris Syukur mengalami nasib sial. Status tersangka yang melekat padanya sejak Juli tahun lalu membuat dirinya terancam ditahan.
Andi Idris Syukur ditetapkan sebagai tersangka terkait pemerasan di perusahaan tambang. Menurut Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri yang terdahulu Brigjen Victor Simanjuntak, Andi Idris memiliki banyak keterkaitan dalam kasus pemerasan yang bertujuan memperkaya diri sendiri. Selain pemerasan, juga disebut menerima gratifikasi. (din-bs)