Pantai Liang menyimpan sejuta keindahan. Pengunjung pun kagum melihatnya. Mereka kepingin berlama-lama menyaksikan dengan mata kepala sendiri lautan membiru dan hamparan pasir putih berkilau terkena sinar matahari. Pantai yang juga disebut Hunimua di Desa Liang, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah ini pun dinobatkan sebagai pantai terindah di Indonesia oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), pada tahun 1991.asyiknya berenang

Pulau Ambon menjadi sentral pariwisata bagi provinsi maluku.  Apalagi, provinsi yang kini dipimpin Said Assagaf ini terkenal dalam peradaban dunia. Dalam catatan tablet tanah liat di Persia, Mesopotamia dan Mesir, menyebutkan,  Maluku, atau Moluccas, atau Molukken merupakan  prvinsi di Indonesia yang kaya rempah-rempah. Cengkeh dan Pala, misalnya.

Selain rempah-rempah, Maluku, khususnya di pulau Ambon memiliki obyek wisata mengagumkan. Keindahan wisata bahari di pulau berbentuk huruf U terbalik ini lumayan banyak, membuat para wisatawan  lokal, maupun mancanegara menaruh minat untuk menyaksikan keindahannya.

Selain telah lama terkenal dengan gugusan pulau yang memberikan karakteristik khas, sebagian besar wilayah pulau manise yang terdiri dari pegunungan, perbukitan, pesisir pantai dan lautan, sulit ditandingi. Pantai Liang, salah satunya.

Banyak kegiatan yang bisa dilakukan di pantai ini. Snorkling, diving, berenang. Atau bahkan, berkemah dengan memasang tenda di pinggir pantai. Anda boleh datang seorang diri, pasangan, atau bersama keluarga. Pengunjung boleh bercengkrama.  Berpuas diri, sambil menikmati tiupan angin yang sejuk.  Pasir putihnya hanya berada pada hamparan sekitar 1 km. Tetapi indah. Ombaknya tidak terlalu tinggi. Paduan warna air laut yang membiru dan jernih, menjadikan setiap pengunjung kepingin berlama-lama.

 Sejumlah pengunjung di sela-sela temu kangen, usai lebaran Idul Fitri, Juli 2016 ini, sebut saja Akia Wattiheluw, Makmur Kaplale dan istri (Aweya), bersama sejumlah keluarga, mengakui, sudah beberapa kali bersama keluarga berekreasi di pantai yang berjarak sekitar 30 km dari pusat Kota Ambon tersebut.

 Jika pengunjung tak ingin bermain air, bisa memilih berjemur di bibir pantai. Karena, pantai  ini memiliki hamparan pasir yang luas dan landai. Ditambah lagi, deretan pohon rindang yang tak jauh dari pinggir pantai, menambah keindahan, sekaligus  memberikan kesejukan.

Staf Bawasda di Kantor Gubernur Maluku itu mengemukakan, Pantai Liang  benar-benar indah. Keindahan pasirnya yang putih dan airnya yang jernih, membuatnya mengajak seluruh keluarganya melepas lelah, hampir di setiap momen hari-hari besar, atau liburan.

 “Anak-anak lebih memilih berekreasi di pantai ini. Di sini, pantainya bersih. Lautnya membiru, tapi tak bergelombang. Pokoknya, asyik. Pantai Liang ini juga memiliki potensi pariwisata yang sangat menjanjikan. Jika dikelola maksimal, dapat menghasilkan devisa bagi daerah,” ujar ayah tiga orang anak asal Desa Siri Sori Islam, Kecamatan Saparua ini.

Secara umum, demikian Makmur,  untuk panorama pesisir, pantai Liang sangat indah dan sulit tertandingi. Apalagi, saat cuaca cerah, langit yang biru, gumpalan awan putih yang terlihat lembut, dan air laut yang jernih, serta perahu-perahu yang digunakan berkeliling di atas air laut oleh pengunjung. “Pokoknya, indah untuk dinikmati,” tambahnya.

Hanya saja, dari segi fasilitas, pantai ini masih membutuhkan polesan-polesan. Sebut saja, wahana permainan air bagi anak-anak, selain berenang di laut.  Sedangkan untuk membangun pencitraan kepariwisataan, baik nasional maupun internasional, tentunya dibutuhan perhatian serius Pemkab Maluku Tengah dan Pemprov Maluku untuk membangun fasilitas-fasilitas umum pendukung sesuai standar  tempat wisata.

 Melihat banyaknya pengunjung (belasan ribu orang), usai perayaan Idul Fitri, para pengunjung berlomba-lomba berenang, menggoda penulis ikut menyebur. Sekalipun demikian, akibat kabanyakan pengunjung itu, penulis selain tidak leluasa menikmati keindahan bawah laut yang begitu mempesona, juga tidak bebas bergerak.

 Di sekitar  pantai ini, terdapat warung-warung kecil  menyediakan berbagai jajanan. Ada rujak, jagung rebus, kelapa muda, air, pisang goreng, ubi goreng, hingga penganan lainnya yang membuat lidah terus mau mencicipinya. Harganya pun cukup terjangkau.

Jajanan gorengan di sini nikmat dan gurih. Lantaran menggunakan kayu bakar, dan memanfaatkan ranting-ranting kayu kering yang dijadikan sumber api. Selain hemat, bahan bakar cara ini ternyata dapat menambah cita rasa dan aroma dari gorengan yang dijajakan.

Anda tertarik? Jika iya, disarankan meluangkan waktu menikmati pantai ini. Kalau Anda dari luar Kota Ambon dan memilih menggunakan pesawat, setelah tiba di Bandara Pattimura di Laha, Anda dapat menyewa mobil atau angkutan kota. Atau, bisa menggunakan jasa ojek ke pantai ini. Karcis masuk murah. Hanya, Rp3000 per orang. (din pattisahusiwa)

 

BAGIKAN
Berita sebelumyaTradisi Unik di Hari Fitri
Berita berikutnyaMasjid Azhar Onta Baru Gelar Lebaran Syawalan
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here