Makassar, Inspirasimakassar,com: Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Makassar, Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., MA melantik pejabat struktural baru lingkup Perguruan Tinggi yang dulunya bernama Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali tersebut. Pelantikan  di Auditorium KH Muhyiddin M Zain UIM Al-Gazali, Jum’at, 11 Agustus 2023. Di antaranya, Dr.Mulyadi,M.Pd sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), sekaligus Dekan Fakultas Sastra dan Humniora.

Dr.Mulyadi, M.Pd dikonfirmasi Inspirasimakassar,com mengemukakan, dirinya akan menjalankan tugas sebagai dekan yang baru dengan baik dan amanah, hingga 2027 nanti.

“Kita ketahui bersama, pelantikan pejabat struktural lingkup UIM kali ini setelah pelantikan rektor baru UIM. Karena itu, tentunya seluruh pejabat yang dipercayakan menduduki jabatan jabatan strategis ini akan menjalankan amanah ini dengan baik, demi UIM yang berkemajuan dan berkeadaban,” tuturnya usai pelantikan yang uga dihadiri Rais Syuriah PWNU Sulsel Anre Gurutta Haji (AGH) Prof. Dr. Najamuddin Abd Safa, M.A, Rektor UIM Al-Gazali Periode 2019 – 2023 Dr.Ir.A. Majdah M Zain, M.Si itu.

Dr.Mulyadi,M.Pd

Sekretaris Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Sulawesi Selatan ini mengemukakan, dalam menjalani tugas baru sebagai dekan FKIP, sekaligus Dekan Fakultas Sastra dan Humaniora, tentunya selalu mengedepankan dan mendekatkan tim work yang lebih solid isa menjadi tim work yang solid dan bertanggungjawab di bidangnya masing masing, sehingga harapan Rektor Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., MA, yaitu keunggulan tercapai.

Untuk menuju unggul, demikian Mulyadi, Rektor H.Muammar Bakry juga menegaskan, seluruh pejabat struktural termasuk para dosen lingkup kampus yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan (KM) itu tidak lagi bekerja santai, melainkan bekerja penuh, dan memberikan pelayanan terbaik kepada mahasiswa.

“Saat pelantikan, Pak Rektor meminta seluruh jajaran struktural bekerja maksimal. Beliau juga mengemukakan, ibarat mesin, pejabat struktural yang baru dilantik dapat  bekerja seperti mesin turbo. Mesin turbo ini tentunya tidak sekadar menghidupkan ‘kapal’ besar UIM ini saja, melainkan melajukannya, agar menjadi terbaik dan terdepan. Malah UIM bisa menjadi kampus kelas satu,” urai pria Bugis kelahiran Bone, 4 November 1973 ini menirukan ucapan Prof. Muammar Bakry.

Rektor UIM saat itu juga berkomitmen membawa UIM sebagai rujukan dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan sains sesuai tututan zaman. Makanya, UIM dijadikan suatu visi. Yakni Umat, Iptek, dan Modern.

Menurut Imam Besar Masjid Al Markaz Al Islami itu, untuk misi ke depan, tentunya dengan ‘Kemilau Bintang Sembilan’. Kemilau Bintang Sembilan itu diawali dengan keilmuan integratif, berbasis Ahlusunnah Waljamaah dalam membentuk manusia yang berilmu dan berkarakter. Kemudian ekosistem akademik yang inovatif dan pelayanan yang efektif, serta pengelolaan tepat guna dalam lingkungan yang betul betul asri.

Di bagian lain, Mulyadi berjanji dalam menjalankan amanah sebagai Dekan FKIP, dirinya akan tetap perpedoman penuh kepada visi FKIP UIM Makassar, yaitu ‘terwujudnya fakultas unggul dan berwawasan IPTEKS yang memiliki kompetensi kepribadian, pedagogik, sosial, dan profesional berdasarkan nilai-nilai Ahlusunnah wal Jamaah An Nahdliyah pada Tahun 2031”

Menyinggung karakter Aswaja An-Nahdliyah,   Doktor Ilmu Pendidikan  PPS UNM ini menyebut setidaknya ada empat bagian yang perkyu diperhatikan. Pertama, apa yang disebut  Tawassuth. Yaitu, sikap tengah-tengah, sedang-sedang, tidak ekstrim kiri ataupun ekstrim kanan. Prinsip ini akan menciptakan lingkungan akademik yang inklusif dan menghargai perbedaan. FKIP UIM memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam lingkungan akademik, baik dosen, tanaga kependidikan maupun mahasiswa, diperlakukan dengan sama dan dihargai.

Kedua adalah Tawazun, atau seimbang dalam segala hal. Artinya, akan memastikan bahwa hak dan kewajiban semua pihak dijaga dengan baik. FKIP UIM akan memberikan kesempatan yang sama bagi semua pihak untuk berkembang secara akademik dan profesional, sambil memastikan bahwa kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi juga dilaksanakan dengan baik.

Kemudian ketiga adalah, I’tidal, atau tegak lurus. Karakter ini merupakan sikap tegak lurus yang seimbang dan moderat dalam beragama, berkeluarga, bermasyarakat, dan bernegara. Konsep ini juga dapat diartikan sebagai sikap adil dan seimbang dalam segala hal, baik dalam tindakan, pikiran, maupun dalam ucapan.

Dan, keempat adalah Tasamuh, atau toleransi. Dalam karakter ini seseorang akan memastikan bahwa perbedaan dan perbedaan pendapat dihargai dan diterima. FKIP UIM memastikan bahwa semua pihak, baik dosen maupun mahasiswa, menghargai perbedaan dalam pandangan dan keyakinan, serta berusaha untuk menciptakan dialog dan pemahaman yang lebih baik.

“Keempat karakter ini dalam aswaja, memiliki memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan akademik yang inklusif dan berbudaya,” jelasnya.

Menyinggung program studi di FKIP UIM, Mulyadi menjelaskan program studi yang dibina FKIP yakni masing masing Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Teknologi Informasi. Termasuk Pendidikan Profesi Guru. Sementara di Fakultas Sastra dan Humaniora memiliki dua program studi yakni, Sastra Inggris dan Pustakawan.

Menjawab pertanyaan kemana saja nantinya alumni FKIP UIM Makassar, penerima dua penghargaan yakni dosen terbaik  tahun 2010 dan pengembangan SDM UIM tahun 2019 ini mengakui, seluruh alumi FKIP UIM punya peluang kerja yang sama dengan lulusan perguruan tinggi terkemuka lainnya di tanah air. Mereka dapat mengabdikan diri di berbagai sektor. Misalnya, di bidang pendidikan baik formal, maupun non-formal. Termasuk di lembaga lembaga pemerintah, lembaga swasta, dan lainnya.

“Mengapa? Ya, karena, nantinya dalam setiap diri alumni di kedua fakultas yang saya pimpin ini memiliki kekuatan kualifikasi, dan kekuatan kompetensi yang dibutuhkan dalam dunia kerja,” tutup Lektor golongan III C ini.

Seperti diketahui, untuk menguatkan Dr.Mulyadi dalam memajukan kedua fakultas yang dipimpinnya sudah dilantik pula Wakil Dekan I (Supriadi,S.Pd,M.Pd). Wakil Dekan II (Eahmawati,S.Si,S.Pd,M.Si), Ketua Prodi PGSD (Erwin Nurdiansyah,S.Pd,P.Pd), Ketua Prodi PG PAUD (Nasaruddin R,S.Pd,M.Pd), Ketua Prodi Pendidikan dan Sastra Indonesia (Erniati,S.Pd,M.Pd). Ketua Prodi Bahasa Inggris (Jusmaniar N,S.Pd,M.Pd). Ketua Prodi Pendidikan Teknologi Informasi (Kamal,S.Pd,M.Pd). Ketua Prodi Sastra Inggris (Andi Syamsu Rijal,S.SM.Hum), Ketua Prodi Perpustakaan dan Sains(La OdeRusadi,S.Ip,M.Hum), dan Gugus Jamiman Mutu (Sadaruddin,S.Pd,M.Pd). (din pattisahusiwa).

BAGIKAN
Berita sebelumyaCamat Sangkarrang-Lurah Kodingareng Eratkan Sinergitas dengan Tripika
Berita berikutnyaGaungkan ‘JOKOW15ME’, Puluhan Caleg dan Pengurus PSI Serbu CPI dan Bagikan Nasi Kotak di Jl Dangko
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here