Dr. Ian Astarina Mas’ud

Makassar, Inspirasimakassar.com:

Peningkatan jumlah kematian akibat virus Corona di Indonesia bertambah. Hingga Kamis, 19 Maret 2020 hari ini,  total pasien positif COVID-19 sebanyak 309 kasus. Meninggal dunia 25 orang. Jumlah kasus positif COVID-19 yang menjangkiti WNI di mancanegara juga bertambah. Sementara di Sulawesi Selatan dua kasus, satu di antaranya meninggal.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Bosowa, Dr. Ian Astarina Mas’ud menjelaskan, Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit ini memulai aksinya. Mulai  dari gejala ringan sampai berat. Setidaknya, ada dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Sedangkan, Novel coronavirus (2019-nCoV) adalah virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia.

Coronavirus bersifat sensitif terhadap panas dan secara efektif dapat diinaktifkan oleh desinfektan yang mengandung klorin, pelarut lipid dengan suhu 56℃ selama 30 menit, eter, alkohol, asam perioksiasetat, detergen non-ionik, formalin, oxidizing agent dan kloroform. Klorheksidin tidak efektif dalam menonaktifkan virus.

Manifestasi klinis biasanya muncul dalam 2 hari hingga 14 hari setelah paparan. Tanda dan gejala umum infeksi coronavirus antara lain, gejala gangguan pernapasan akut, seperti demam, batuk dan sesak napas. Pada kasus yang berat, dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.

Pada anamnesis, setidaknya ada tiga gejala utama yang ditemukan. Yakni,  demam, batuk kering (sebagian kecil berdahak) dan sulit  bernapas atau sesak. Tapi perlu dicatat bahwa, demam tidak didapatkan pada beberapa keadaan, terutama pada usia geriatri atau pada mereka dengan imunokompromis.  Gejala tambahan lainnya yaitu, nyeri kepala, nyeri otot, lemas, diare dan batuk darah.

  Pada beberapa kondisi dapat terjadi tanda dan gejala infeksi saluran napas akut berat (Severe Acute Respiratory Infection-SARI).  SARI ini dapat definisikan sebagai infeksi saluran napas akut, dengan riwayat demam (suhu≥ 38 C) dan batuk dengan onset dalam 10 hari terakhir, serta perlu perawatan di rumah sakit. Tidak adanya demam tidak mengeksklusikan infeksi virus.

Dr. Ian Astarina Mas’ud melihat, semua orang secara umum rentan terinfeksi. Pneumonia Coronavirus jenis baru dapat terjadi pada pasien immunocompromis dan populasi normal, bergantung paparan jumlah virus. Jika kita terpapar virus dalam jumlah besar dalam satu waktu, dapat menimbulkan penyakit, walaupun sistem imun tubuh berfungsi normal.

Orang-orang dengan sistem imun lemah seperti orang tua, wanita hamil, dan kondisi lainnya, penyakit dapat secara progresif lebih cepat dan lebih parah.  Infeksi Coronavirus menimbulkan sistem kekebalan tubuh yang lemah terhadap virus ini lagi, sehingga dapat terjadi re-infeksi.

Menurutnya, apa yang diuraikan di atas sangat penting. Karena itu dibutuhkan aware pada masyarakat bahwa “work from home” selama 14 hari, sangat penting untuk mencegah penyebaran virus corona. Sebab, semakin berkurangnya aktivitas di luar rumah, maka penularan virus semakin rendah, sehingga berdampak pada rendahnya penderita positif covid-19.

Dengan mengisolasikan diri di rumah selain mencegah penularan virusmematian tersebut, juga membantu tenaga medis, agar tetap siap di garda terdepan melayani masyarakat. Termasuk tersedianya tempat perawatan pasien.

Menyinggung cara terbaik mencegah infeksi, Ian Astarina Mas’ud menyebutkan, dengan menghidari terpapar virus penyebab. Lakukan tindakan-tindakan pencegahan penularan dalam praktik kehidupan sehari-hari.

Setidaknya ada 7 upaya pencegahan yang dapat dilakukan pada masyarakat yakni :

1. Mencuci tangan dengan sabun dan air sedikitnya selama 20 detik. Gunakan hand sanitizer berbasis alkohol yang setidaknya mengandung alcohol 60 %. Jika air dan sabun tidak tersedia. Cuci tangan dilakukan saat habis bepergian, setelah batuk, bersin, dan sebelum, serta setelah makan.

2. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum dicuci.

3. Sebisa mungkin hidari kontak dengan orang yang sedang sakit. “Sosia distance” menjaga jarak 1-1,5 meter.

4. Saat anda sakit gunakan masker medis. Tetap tinggal di rumah saat anda sakit atau segera ke fasilitas kesehatan yang sesuai, jangan banyak beraktifitas di luar. Penggunaan masker tidak efektif untuk mencegah penyebaran virus. Sehingga diharapkan masyarakat jangan menimbun alat kesehatan (masker, handscoen, alcohol,dll) yang mengakibatkan kekurangan fasilitas alat medis bagi petugas kesehatan yang meningkatkan kemungkinan bagi para petugas medis untuk terinfeksi COVID-19.

5. Tutupi mulut dan hidung anda saat batuk atau bersin dengan tissue. Buang tissue pada tempat yang telah ditentukan.

6. Bersihkan dan lakukan disinfeksi secara rutin permukaan dan benda yang sering disentuh.

7. Pola hidup sehat (meningkatkan sistem imun tubuh). Manusia memiliki innate dan adaptive immunity dalam pencegahan penyebaran virus namun tetap dibarengi dengan tidur cukup, makan makanan sehat dan bergizi seimbang, konsumsi multivitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Di bagian lain Dr. Ian Astarina Mas’ud menyebutkan, kasus wabah penyakit sebenarnya sudah ada sejak dulu. Pun demikian di masa Rasulullah Muhammad SAW. Rasulullah juga mengajarkan cara menghadapi wabah penyakit. Hal itu tertuang dalam hadisnya yang diriwayatkan dari Abdurrahman bin Auf, tercantum dalam kitab Shahih Muslim dengan nomor kodifikasi 4115.

“Apabila kamu mendengar wabah berjangkit di suatu negeri, maka janganlah kamu datangi negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, janganlah kamu keluar dari negeri itu karena hendak melarikan diri darinya.”

Dari hadist tersebut, sebenarnya manusia telah diarahkan melakukan social distance dan hanya beraktivitas dalam rumah “work from home” guna mencegah penularan virus Corona. Positif berada dalam rumah, dapat meningkatkan kualitas ibadah, dengan memperbanyak sholat sunnah dan dzikir mengingat Allah SWT. Selain itu manfaat berwudhu dapat menghilangkan kotoran dan debu pada tubuh seorang muslim, namun ada baiknya sebelum berwudhu tetap mencuci tangan menggunakan sabun terlebih dahulu, sehingga menghacurkan mikroba (virus corona).

Pesan bagi para muda-mudi yang sering nongkrong. Please, selama 14 hari ini gunakan kesempatan untuk beraktivitas di rumah. Lebih baik mempererat kembali ikatan antara anak dan orang tua dibanding menjadi subjek penyebaran virus. (mm)

BAGIKAN
Berita sebelumyaKakanwil Kemenag Sulbar Monitoring ke Bank di Mamuju
Berita berikutnyaIqbal Suhaeb : Pantau WNA Peserta Itjima
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here