Kepulauan Selayar, Inspirasimakassar.com :

Timpukan pasir bangunan dan batu gunung yang menggunakan sebagian badan jalan dalam Kota Benteng menjadi keluhan para pengguna jasa jalan. Termasuk toko dan bengkel serta bangunan lain yang tidak memiliki area dan tempat parkir.

Selain itu, ada juga sebagian warga yang mengeluhkan banyaknya hewan ternak berkeliaran. Ketiga permasalahan ini seringkali membuat para pengguna jalan menyebabkan timbulnya kemacetan dan kesemrautan dan bahkan kadang pula mengalami kecelakaan. Demikian pula sejumlah pemilik mobil yang memarkir kendaraannya dengan menggunakan bahu dan sebagian badan jalan terutama dijalan-jalan portokol dan nasional dalam Kota Benteng.

Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk bagi pengguna jalan semestinya  Pemerintah Kepulauan Selayar harus bertindak tegas dalam menyikapi keluhan ini. Bupati HM Basli Ali harus memerintahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk melakukan penertiban disejumlah lokasi yang dianggap rawan macet dan rawan kecelakaan. Terkhusus di Jl Jenderal Sudirman dan KH Hayyung sebagai pusat pertokoan apalagi disaat menjelang Hari Raya Idhil Fitri 1440 H.

Fenomena seperti ini seringkali terjadi didepan Gedung PGRI terutama ketika ada kegiatan formal apalagi ditambah dengan keberadaan bengkel dibagian selatannya yang dianggap telah mencaplok sebagian bahu jalan dan draenase. Kejadian yang sama juga seringkali dialami oleh pengguna jalan disebelah selatan Sekretariat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI.P) dibilangan Jl Jenderal Sudirman Benteng.

Karena disamping merusak pandangan bagi pendatang dari luar kota juga pembuangan limbahnya kadang mengganggu para pengguna jalan. Disamping terlihat jorok dan kotor bahkan kadang menimbulkan bau yang menyengat. Kemacetan dan kesemrawutan yang serupa juga banyak ditemukan di Jl KH Hayyung terutama didepan Bank BNI dan sekitarnya khusus pada jam kerja.

Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kepulauan Selayar, Mesdiono yang didampingi Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan, Nur Ikhlas, ST yang ditemui diruang kerjanya, Jumat (23/05/19) kepada media ini menjelaskan,” Penumpukan bahan bangunan berupa pasir dan batu yang menggunakan sebagian badan jalan memang tidak bisa ditimpali bahwa tidak sedikit pengguna jalan yang mengalami kecelakaan dan bahkan kadang menelan korban jiwa.

Padahal saat mereka datang memohon izin, kita sudah sampaikan bahwa drainase adalah batas terluar penyimpanan material berupa batu gunung, batu merah dan pasir. Sehingga kedepan sangat diperlukan adanya penegakan aturan pada instansi teknis.

Adapun penyebab macet dan semrawutnya arus lalu lintas pada jalan protokol Jl Jenderal Sudirman khususnya didepan Mess Pemda dan sebelah selatan Sekretariat PDI.P termasuk disejumlah titik di Jl KH Hayyung sebagai pusat pertokoan memang perlu penanganan dan penegakan aturan yang khusus dari dinas dan instansi teknis lainnya.

Bengkel di depan Mess Pemda memang memiliki izin. Hanya saja yang sangat disesalkan karena sebagian bangunannya sudah menyalahi dari aturan yang sudah ditetapkan. Sebab sudah dianggap mencaplok badan jalan. Disamping tidak memiliki area lahan parkir.

Olehnya itu lanjut Mesdiono, diperlukan adanya penegakan aturan dan mesti harus ditinjau ulang. Demikian pula penjual sebelah selatan Sekretariat PDI.P yang masih dalam ruas Jl Jenderal Sudirman peruntukan izinnya harus ditinjau ulang. “Apalagi menurut warga dinilai sangat merusak pemandangan bagi pendatang dari luar kota. Kadang memang kelihatan jorok dan kotor,” imbuhnya.

Hal senada dikemukakan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran, Ahmad Aliefyanto saat ditemui sebelumnya diruang kerjanya. Ia meminta agar semua instansi terkait untuk turun secara terpadu melakukan penertiban, baik yang berkaitan dengan dugaan penyalalahgunaan hak guna bangunan, penumpukan bahan bangunan pada bagian badan jalan, termasuk penertiban ternak yang masih berkeliaran dalam kota dan pembangunan pada bagian badan jalan, termasuk penertiban ternak yang masih berkeliaran dalam kota dan pemilik mobil yang parkir 24 jam dibadan dan bahu jalan. (M. Daeng Siudjung Nyulle).

BAGIKAN
Berita sebelumyaMendesak Bantuan Komputer di SMAN 2 Selayar
Berita berikutnyaIqbal Bakal Keluarkan Perwali Khusus
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here