Jakarta, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengingatkan pentingnya menjaga toleransi untuk menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing. Toleransi beragama merupakan pondasi yang kuat untuk menciptakan stabilitas dalam suatu bangsa.

“Kalau tidak ada toleransi yang besar dan kuat mungkin tingkat stabilitas kota tidak seperti ini. Kita sudah terpecah belah,” kata Din dalam acara Halal bi Halal Perhimpunan Indonesia untuk Keagamaan dan Kebudayaan (Indonesian Association for Religions and Cultures-IARC) di Puri Agung Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (26/7/2015).

Acara ini, menurutnya dapat dianggap sebagai instrumen untuk mengeliminasi potensi konflik, khususnya untuk masalah keagamaan.

“Ini semua adalah sarana dan instrumen bagi kita semua untuk merajut itu agar berbagai potensi konflik yang mungkin masih ada bisa tereliminasi. Karena itu saya hadir untuk mendukung,” tutupnya.

Bertemakan Indahnya Kebersamaan, halalbihalal IARC 1436 hijriah ini bertujuan untuk menjaga toleransi dalam menjalankan aktivitas keagamaan di Indonesia. Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) juga menghadiri acara ini.

“Mari kita saling memelihara silaturahmi. Meningkatkan toleransi dan kebersamaan dalam kemajemukan di masyarakat,” ujar Chairman Association for Religions and Cultures, Paiman Mak dalam pidato pembukannya.

Selain Ahok dan Ketua MUI Din Syamsuddin, hadir pula Wakil Ketua MUI H.Amidhan, Presiden ACRP Theophilus Bela, dan para tokoh agama seperti Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, dan Tionghoa. Ada juga duta besar dari berbagai negara. (Int)

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here