Korea Selatan, Inspirasimakassar.com :

Kelompok keagamaan Gereja Yesus Shincheonji yang berpusat di Korea Selatan menyatakan, lebih dari 4.000 anggota jemaatnya yang sembuh dari COVID-19 bersedia untuk mendonorkan plasma mereka, demi ditemukannya metoda penanganan Covid-19 yang lebih baik.
Jumlah darah yang didonorkan akan setara dengan 1.170 triliun rupiah, mengacu pada nilai transaksi saat ini di Amerika Serikat, jika 4.000 pasien masing-masing mendonorkan 500ml.
“Sulit untuk mempercepat pengembangan obat COVID-19 hanya dengan 200 pasien sudah sembuh yang menyatakan keinginannya untuk mendonorkan darahnya. Donasi masif dari pasien-pasien yang telah sembuh dari Gereja Shincheonji akan menyelesaikan permasalahan kekurangan sampel darah untuk penelitian”, ungkap petugas dari Green Cross Pharma, sebuah perusahaan biofarmasi di Korea Selatan namun enggan disebutkan namanya, Jum’at (26/6).
Di kuartal pertama tahun ini, penyebaran virus yang cepat juga menyerang anggota jemaat gereja Shincheonji di Daegu, Korea Selatan. Dimana ketika itu peringatan dini kondisi darurat muncul bersamaan dengan kontroversi atas masuknya pengunjung dari China secara masif ke Korea Selatan yang sudah terjadi sebelum terjangkitnya infeksi di antara anggota jemaat.
Lee Man Hee, pendiri Gereja Shincheonji, mengatakan bahwa jemaat dianjurkan untuk mendonorkan plasma secara sukarela.

“Sama seperti Yesus mengorbankan dirinya untuk memberikan kehidupan melalui darahnya, kami berharap darah yang didonorkan akan memberi dampak positif dalam mengatasi situasi saat ini,” ungkap Lee, Jum’at (26/6).
Beberapa pemerintahan daerah di Korea Selatan saat ini tengah mengajukan kasus hukum terhadap gereja Shincheonji atas tuduhan gereja tidak mau bekerja sama dengan pihak berwajib karena dianggap tidak mau menyerahkan daftar lengkap anggota dan fasilitas-fasilitas gereja.
“Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Shincheonji sengaja menyerahkan daftar yang tidak lengkap atau palsu. yang ada hanyalah perbedaan-perbedaan kecil di dalam daftar-daftar tersebut”, ungkap Kim Kang-lip Wakil Menteri Kesehatan.
Penelitian akademik terhadap Shincheonji dan COVID-19 menyatakan bahwa gereja tersebut menyerahkan daftar dari anggota jemaat yang di Korea Selatan enam hari lalu dan pada awalnya tidak ada kejelasan apakah daftar fasilitas dan properti yang sudah tutup harus disertakan ketika pemerintah Korea Selatan meminta daftar properti gereja Shincheonji, akan tetapi koordinator media Shincheonji siap bekerja sama secara penuh terhadap investigasi yang dilakukan oleh pemerintah.(hadi-r)

BAGIKAN
Berita sebelumyaGubernur Lantik Prof Rudy Djamaluddin sebagai Penjabat Walikota Makassar yang Baru
Berita berikutnyaProdi S2 Ilmu Administrasi Publik Unismuh Makassar Gelar Seminar Proposal
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here