Makassar, Inspirasimakassar,com:
Pulau Kodingareng dilanda puting beliung. Angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak garis lurus dengan lama kajadian maksimum lima menit tersebut menghancurkan sejumlah rumah di pulau yang masuk dalam wilayah hukum Kecamatan Kepulauan Sangkarang, pekan ini.
Kejadian alam tersebut mengakibatkan, nelayan tidak bisa melaut. Malah, warga selain tidak bisa bekerja untuk mencukupi kebutuhan sehari hari, juga terhambat ke Kota Makassar membeli bahan makanan.
Mendengar laporan masyarakat tersebut, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar, H.Ashar Tamanggong memerintahkan BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) segera memberikan bantuan.
Wakil Ketua II Bidang Pendisribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Kota Makassar, H.Jurlan Em Saho’as ditemui Inspirasimakassar,com, di sela sela penyaluran bantuan menggunakan perahu penyeberangan di Pantai Losari, Kamis, 29 Desember, menjelaskan, lembaga Amil terpercaya dan amanah berkantor di Jalan Teduh Bersinar Nomor 5, Kecamatan Rappoccini tersebut tergerak hati membantu warga yang tertimpa musibah di pulau yang awalnya bernama pulau Harapan tersebut.
“Jadi hadi ini, sedianya kami langsung ke pulau Kodingareng membawakan bantuan. Tetapi, sesuatu dan lain hal, kami mengirimkan beras lebih setengah ton (550 kg), telur 110 rak, air mineral, dan super mie ini menggunakan transportasi laut milik warga setempat. Bagi kami, bahan makanan ini sangat penting untuk membantu saudara saudara kita di sana. Apalagi yang kami dengar, warga pulau Kodingareng tidak bisa ke Kota Makassar membeli bahan makanan,” ujarnya.
Turut menyaksikan pengiriman bantuan tersebut Camat Kecamatan Kepulauan Sangakara Ramli Lallo, dan Lurah Kodingareng, Ronny Catur Prabowo, S.STP.
Menurutnya, pihaknya tetap akan melihat kondisi secara langsung di pulau seluas 14 hektar itu. “Kami tetap akan ke sana. Kalau tidak ada halangan, hari Selasa tanggal 3 Januari 2023 kami ke sana,” jelasnya, didampingi Komandan dan Wakil Komandan BTB—Sudirman N, dan Asrijal Syahruddin, serta dua anggota BTB masing masing, Ahmad Kamsir, dan Syarifuddin Pattisahusiwa.
Magister Universitas Islam Makassar (UIM) ini meminta warga Kodingareng khususnya, dan warga Kota Makassar umumnya agar lebih berhati hati, karena cuaca saat ini lebih ekstrim. Pernyataan senada dikemukakan Ramli Lallo.
Seperti diketahui, pulau berjarak sekitar 15 kilometer dari Kota Makassar, dan dapat ditempuh sekitar 45 menit dengan kapal penyeberangan dari dermaga Kayu Bangkoa tersebut, merupakan salah satu kelurahan binaan BAZNAS Kota Makassar.
Pada Sabtu, 10 September 2022 lalu, BAZNAS Kota Makassar menggelar penyuluhan sanitasi dan kampung zakat. Saat penyuluhan yang juga dihadiri Lurah Kodingareng, Ronny Catur Prabowo, S.STP, perwakilan Puskemas, ketua ketua RT/RW, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan, hingga pengurus masjid itu warga mengharapkan, BAZNAS Kota Makassar dapat menyediakan jamban keluarga.
“Open Defecation Free (ODF), atau Stop Buang Air Besar Sembarangan, adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan. Pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan,” tutur perwakilan Puskesmas Kodingareng, seraya menambahkan, sebagian warga juga masih membuiat tinja di jambang tetangga.
Karena itu, warga mengharapkan, ada pelibatan BAZNAS Kota Makassar membantu penyediaan jamban, sehingga masyarakat tidak lagi membuang tinja di sembarangan tempat. Misalnya ke laut. Di kelurahan masih membutuhkan 223 buah jamban keluarga. (din pattisahusiwa)