Makassar,Inspirasimakassar.com:
Partai Golongan Karya (Golkar) paling seksi. Keseksian dan kekuatan lobi beringin rindang inilah membuat berbagai elemen masyarakat menaruh hati. Disetiap perhelatan demokrasi lokal, maupun nasional lima tahunan, partai bermoto “suara rakyat-suara Golkar” ini pun menjadi incaran. Namun, sekalipun banyak yang kepingin berlabuh di hati partai yang lahir, 24 Oktober 1964 ini, tidak serta merta diterima. Pasalnya, partai anak muda dan modern ini memiliki kalkulasi politik. Menang!!
Karena itu, pilihan pertama dan utama adalah memegang teguh pada hasil survey. Pemilihan walikota (Pilwali) Kota Makassar, misalnya. Di hajatan Pilwali 2018 itu, para kandidat sejak lama, menjadi incaran sejumlah tokoh. Internal, maupun ekternal.
Sekalipun mereka menggadang-gadang Golkar, tetapi mereka harus berbesar hati menerima kenyataan. Para kadernya, melalui Rakerda di Novotel Hotel, Sabtu, 25 Maret, 2017, mengeluarkan rekomendasi. Ketua Golkar Kota Makassar, Farouk M Betta ditetapkan sebagai calon tunggal walikota.
Pernyataan hasil Rakerda tersebut langsung diumumkan di hadapan Ketua Umum DPP Golkar (Setya Novanto), Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel (Nurdin Halid) dan seluruh jajaran partai bernomor urut 15 ini. Hadir pula, Walikota Makassar, Mohammad Ramhdan Pomanto bersama ibu, di anjungan pantai tak berpasir, Losari.
Sekalipun telah diumumkan, namun Farouk M Betta tetap merendah. Ketua DPRD Kota Makassar dua periode tersebut tentunya punya kalkulasi politik sendiri. Dia mengakui, tidak menutup kemungkinan tidak berada pada posisi 01. Aru-sapaan alumni Pertanian Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar ini cukup beralasan.
Pernyataan Aru mendapat respon positif, baik oleh Setya Novanto, maupun Nurdin Halik. Novanto bahkan beberapa kali mengatakan, bersama Farouk, Danny Oppo’ki!!
Ketua DPR-RI ini cukup bijaksana. Pasalnya, survey Danny Pomanto saat ini tertinggi. Yakni, 57 persen. Kalau head to head, maka Danny meraih 70 persen. Tingkat kesukaan juga tinggi, 76 persen. Sedangkan, tingkat pengenalan, mencapai 89 persen.
Novanto mengharapkan Danny lebih mendekatkan dari dengan Partai Golkar. Pasalnya, bersama Danny, partai yang berawal dari Sekber Golkar ini bakal memenangkan Pilwali Kota Makassar. Alasannya jelas. Dengan sosialisasi dan konsolidasi yang dilakukan selama ini, baik oleh Ketua DPD Golkar Sulsel, maupun Ketua DPD II Golkar Makassar, bersama seluruh jajarannya membuktikan, Golkar semakin dipercaya masyarakat.
“Jika Danny disandingkan dengan Aru tentunya menang mutlak. Alasannya, tidak terlepas dukungan Partai Golkar kepada pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Kita akan meraih kemenangan besar di Makassar,” tutur Novanto. Dia menambahkan, kemenangan itu juga terlihat jelas, setelah dirinya mengamati kiprah Aru sebagai Ketua DPRD Makassar, serta kerjasamanya selama ini, membuatnya dikenal dan mengenal betul apa yang diinginkan masyarakat di kota berpenduduk lebih 1,5 juta jiwa ini.
Senada dengan Novanto, Nurdin Halid pun menyatakan pernyataan yang sama. Mantan Ketua PSSI ini menambahkan, menerima dengan senang hati pernyataan Aru. Baginya, sang patahana, Danny Pomanto dan Aru terbaik di perhelatan lokal Makassar.
“Pak Danny ada dimana-mana. Tetapi, tidak kemana-mana. Kuning adalah simbol kedamaian dan kesejahteraan. Kalau Danny hatinya kuning bersanding dengan Aru yang memang sudah kuning, maka keduanya akan berjuang mensejahterakan masyarakat Makassar,” tuturnya.
Pernyataan Nurdin diiyakan seluruh kader Golkar yang hadir di malam pelantikan pengurus DPD II Partai Golkar, Ikatan Istri Partai Golkar (IPPG), Kesatuan Perempuan Patai Golkar (KPPG), Angkatan Muda Patai Golkar (AMPG), serta dewan penasihat Partai Golkar Kota Makassar tersebut. Nurdin pung mengatakan, suara rakyat adalah mendukung Danny-Aru sebagai calon Walikota dan Wakil Walikota tahun depan.
Menurut Nurdin, Danny memiliki obsesi mensejahterakan masyarakat Kota Makassar. Tentunya, obsesi itu tidak terlepas dalam diri Partai Golkar. “Kehadiran Golkar ini benar-benar untuk kesejahterakan masyarakat secara keseluruhan, utamanya masyakat Sulsel dan Makassar. Apa yang ada dibenak Danny, juga sama dengan Golkar. Makanya, bersama Danny dan Aru, kesejahteraan masyarakat Makassar jauh lebih baik,” urai lelaki Bugis Bone ini.
Diakhir pidatonya, Nurdin berpesan kepada Aru dan seluruh jajarannya, saat melakukan kerja-kerja politik, dan melakukan karya-karya kerakyatan, harus berpegang teguh dengan pesan tokoh panutan Nene Malomo dari Sidrap. “Dengan kerja keras diiringi doa, Insya Allah mendapat hinayah Allah”. (din pattisahusiwa)