Makassar – Wali kota Makasaar, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto bersama Komandan Lantamal VI Makassar, Laksamana Pertama TNI Yusup, Dekan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin, Prof. Jamaluddin Jompa, serta unsur pimpinan di Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Kepolisian, TNI AD, dan PT. Pelindo membahas kemaritiman di KRI (Kapal Republik Indonesia) Banjarmasin – 592 buatan PT. PAL Indonesia, Selasa (2/02/2016).
Danny menuturkan dalam RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang) kota Makassar disebutkan menjadikan kota Makassar kota maritim yang diawali dengan pengembangan kawasan mitigasi, dan kawasan maritim terpadu di bagian utara kota, Untia.
Wali kota Danny juga menyampaikan terima kasih kepada Korps Lantamal VI atas dukungannya dalam menjaga laut Makasaar tetap bersih, “Terima kasih bantuan Lantamal VI Makasar yang telah mendukung upaya pemerintah kota dalam menjaga kebersihan kota, utamanya di laut, dan telah mengamankan wilayah perairan kita,” tutur Danny.
Komandan Lantamal VI Makassar, Laksamana Pertama TNI Yusup menyampaikan selama ini cukup banyak pelanggaran hukum yang terjadi di laut dan dapat berakhir pada sanksi pidana. Olehnya itu, Yusup mengharapkan kordinasi dari pihak terkait untuk mengatasi persoalan itu.
“Baru – baru ini terjadi transfer bahan bakar di perairan. Hal ini melanggar hukum, termasuk pidana, kepabeanan, dan imigrasi. Media seperti ini diharapkan bisa kordinasikan itu, menjawab persoalan – persoalan hukum di laut,” jelas Yusup.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) Universitas Hasanuddin, Prof. Jamaluddin Jompa menyampaikan kesediaan pihak kampus untuk menyukseskan program pemerintah kota Makassar di bidang kemaritiman, “Ada 4.000 mahasiswa FKP Unhas yang siap diterjunkan ke pulau – pulau, dan wilayah pesisir Makassar. Kita bisa bikin KKN Kemaritiman. Ini bisa semakin mendekatkan TNI dengan kampus, dan Pemerintah kota,” papar Prof. JJ.
Wali kota Danny menyambut tawaran baik dari Danlantamal VI Makassar, dan Dekan FKP Unhas, “Semua itu untuk menjadikan budaya maritim di Makassar sebagai suatu hal yang nyata, dan ini sesuai dengan RPJP kita, menjadikan Makassar kota maritim,” pungkasnya.