Jakarta – PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) meluncurkan sedan kompak, Suzuki Ciaz, di pasar Indonesia. Peluncuran ini memang banyak ditunggu-tunggu masyarakat dan kalangan media otomotif di Tanah Air.
Maklum, sebelumnya, kabar tentang mobil ini terutama setelah diluncurkan di Thailand mengalir deras ke Indonesia. Serangkaian informasi tentang performa mesin, daya pikat tampilannya yang menawan, plus beberapa catatan yang dianggap sebagai poin dan minus pun tersaji.
Berikut ulasan mengenai produk teranyar sedan Suzuki Ciaz yang bertransmisi otomatis itu:
- Tampilan Eksterior Elegan nan Sporty
Harus diakui, kesan pertama ketika pertamakali bertemu dengan sedan ini, adalah, karakter elegan yang disisipi karakter sporty menonjol di sedan ini. Gaya desain bemper depan yang membulat mengingatkan detikOto kepada beberapa varian sedan kelas mewah besutan pabrikan Eropa.
Garis dan lekukan di bagian fender yang mengalir dan terlihat cukup mencolok meski tak berlebihan menyiratkan kesan kokoh dan elegan. Begitu di bagian kaki-kaki yang diwakili pelek berukuran 16 inci dan spion yang diimbuhi lampu sein kecil.
Sementara, bagian air dam di bawah gril dan lampu depan proyektor yang berbentuk lancip mengembuskan kesan sporty kepada siapa saja yang melihatnya.
- Kesan lega di bagian interior
Melongok ke bagian dalam mobil, satu kesan yang didapat adalah ruang lapang untuk ukuran sedan kompak. Kesan yang sama juga mencuat ketika detikOto duduk di balik kemudi.
Gaya rancang bangun dashboard yang melengkung – semakin dalam di bagian tengah – membuat kabin bagian depan serasa lapang. Begitu pun pandangan ke depan mobil terasa leluasa karena bagian dashboard dibuat sedikit melandai ke depan, bukan 100 persen datar.
Jarak antara ruang kepala dengan bagian atap juga dibuat tinggi sehingga membuat pengemudi merasa leluasa.
Kesan seperti itu juga terasa di bagian bawah, yakni ruang untuk kaki atau legroom – baik di baik di bangkau bagian depan maupun bangku penumpang terasa lapang.
Sentuhan unsur kemewahan dengan hadirnya head unit double DIN. Terlebih pengoperasian peranti ini diintegrasikan di bagian kemudi, sehingga lebih praktis dan memudahkan pengemudi.
Pancaran unsur kemewahan juga tak lepas dari penggunaan aksen silver di dashboard tengah. Begitu pula di bagian doortrim yang berkelir hitam.
Terlebih, Suzuki juga melengkapinya dengan AC climate control. Satu hal lagi, fitur hiburan juga telah dilengkapi koneksi USB, AUX, Bluetooth dan dapat menerima atau melakukan panggilan telepon.
- Kenyamanan dan keamanan di saat berjalan
Suspensi sedan ini cukup empuk ketika melibas lintasan yang bergelombang. Sementara, meski tak dibalut lembaran kulit namun dengan ketebalan busa yang proporsional dan pegas penyangga yang mumpuni, menjadikan orang yang duduk di atasnya terasa nyaman. Pun di saat mobil melaju kencang dan melibas jalanan yang tak rata.
Sedangkan bagi penumpang, Suzuki menyediakan cup holder dan armrest di bagian tengah. Kestabilan juga cukup terasa terutama di saat mobil dalam kecepatan tinggi dan diajak bermanuver menyalip kendaraan lain secara zig-zag di jalan tol.
Rasa aman mencuat karena Suzuki kabarnya menggunakan teknologi Suzuki TECT (Total Effective Control Technology) sehingga bodi yang kuat namun ringan – tensile steel dan zona crush zone – sehingga mampu menyerap benturan/impact-absorbing body.
Dengan teknologi itu maka guncangan dari benturan akan dan struktur kabin melindungi penumpang. Rasa aman juga semakin terasa ketika melihat ada dua SRS airbag di bagian depan yakni di depan pengemudi dan penumpang di bangku depan.
Pengeremannya juga cukup oke karena dilengkapi fitur Antilock Braking System (ABS) dan Electronic Brake Distribution (EBD).
- Performa mesin
Raungan mesin K14B berkapasitas 1.373 cc 4-silinder terdengar halus sesaat mesin mobil yang diaktifkan melalui tombol start/stop keyless entry. Semburan tenaga dan entakan torsi sudah mulai terasa di saat putaran mesin rendah.
Semburan tenaga dan torsi yang seperti itu, menjadi sedan ini terasa nyaman dikendarai di jalanan dalam kondisi macet mapun jalanan yang cukup lengang di jalan tol.
Terlebih mesin bertenaga 92 horse power ini juga memberikan gelontorkan tenaga yang cukup di saat pengemudi ingin mencoba kemampuan akselerasi mobil.
Cukup ringan alias enteng. Itulah penggambaran kemampuan akselerasi sedan Ciaz ini. Tentunya, hal ini juga tidak terlepas dari rasio transmisi matiknya yang lebih kecil sehingga perpindahan gigi terasa lebih cepat dan halus.
- Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, mobil ini serasa mengingatkan pada Baleno, meski feelnya pastinya berbeda.
Mobil tergolong enak dikendarai, dengan konsumsi BBM yang tergolong irit di jalan raya. Dari layar MID terlihat mobil bisa menembus angka konsumsi BBM rata-rata 14 km per liter. Saat kemacetan mobil hanya berkurang efisiensinya menjadi sekitar 9 km per liter.
Namun, beberapa unsur minus ditemukan berdasar fakta yang dilihat langsung. Beberapa poin minus itu antara lain kebisingan suara masih terdengar di bagian kabin, penguncian pintu melalui central lock tak otomatis tetapi pengemudi harus menekan tombol penguncian.
Poin minus lainnya adalah sedan anyar berbanderol Rp 275 – 285 juta itu belum dilengkapinya sensor dan kamera parkir. (*Int)