Makassar, Inspirasimakassar.com :

Penulis Buku Dignity Dita Soedarjo berbagi kisah mengenai pengalaman hidup perempuan yang sedang bermasalah dalam problematika rumah tangga, pacaran, keluarga maupun sahabat di Haagans Dasz Cafe Mall Ratu Indah, Sabtu (30/11/2019).

Bakat menulis Dita Soedarjo telah ada sejak kecil, dan secara kebetulan Dita Soedarjo terlahir dari pemilik Majalah kenamaan diera 80-90an. Dita menuturkan beragam narasumber atau koresponden untuk dijadikan sampel dalam penulisan Buku Dignity.

Ada sekitar 200 responden yang diambil untuk mencari konklusi (kesimpulan) mengenai masalah perempuan, pada umumnya nyaris sama dan wanita cenderung punya ego ketika diselimuti masalah, paparnya.

Nah, dibeberapa bagian pada buku Dignity diulas mengenai cara seseorang menyikapi persoalan yang ada, terkadang dijaman milenial saat ini perempuan sulit untuk move on pisah dengan pasangan begitupun sebaliknya, jelas Dita.

Buku Dignity ini juga diulas oleh panelis Enterpreneur Natasya Ferena, Psikolog Jennyfer, Sobat Cyber Indonesia (SBI) Nathasya Silaen, dan Cica Andjani (Florist).

Selain mengulas Buku Dignity, selama beberapa hari di Makassar Dita Soedarjo juga telah mengunjungi Objek Wisata, Panti Asuhan dan berbagai event lainnya.

Menutup diskusi Secangkir Teh, Dita Soedarjo berpesan bagi mereka yang ingin nikah maupun yang telah menikah, “disarankan bagi pasangan yang hendak nikah perlu adanya test Bahasa Cinta pada pasangan, sebab menikah pada umumnya ingin langgeng hingga kakek nenek, caranya ada pada Buku Dignity bisa didapatkan di Gramedia”, tutupnya.

BAGIKAN
Berita sebelumyaGubernur Sulsel : Segi Tiga Emas Segera Terwujud
Berita berikutnyaAgus Gumiwang Buka Pameran Perdana IIMS Motobike Expo 2019
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here