Home Interior Decorating Tips
Home Interior Decorating Tips

Permintaan pasar cat tembok meningkat setiap tahun. Pasalnya, pembangunan fisik mulai rumah kelas menengah hingga atas, kios, kafe, gedung sekolah, gedung perkantoran, dan bangunan besar lainnya terus bergeliat disetiap daerah. Pentingnya jenis cat ini, membuat bisnisnya terus berkembang. Makanya, selain diproduk skala besar di pabrikan dengan merek-merek terkenal, juga secara rumahan (curah). Malah, cat curah tanpa merek ini semakin diminati masyarakat. Anda tertarik meraih untung di bisnis ini?

Permintaan cat tembok curah atau kiloan menjadi pilihan konsumen dengan budget terbatas. Harga miring menjadi alternatif bagi konsumen menggunakan cat curah ketimbang brand ternama. Misalnya, harga cat bermerek berkisar Rp30.000–Rp50.000 per kilogram. Sedangkan cat curah di pasaran hanya Rp6.500–Rp11.000 per kilogram. Harga miring itulah, tak heran peminatnya pun semakin meluas. Permintaan tidak hanya dari pemilik rumah, melainkan semakin tumbuhnya bisnis property, semakin mendongkrak permintaan.

Distributor cat curah di Bojonggede, Bogor, Fatimah mengakui, sebelumnya, penjualan di tokonya berkisar 3 ton–5 ton cat per tahun. Tetapi, setelah menjual cat curah penjualannya melonjak dua kali lipat, hingga 10 ton. Permintaan paling besar menjelang bulan puasa dan lebaran. Selain pembeli eceran, peminatnya lebih dari 40% berasal dari pengembang perumahan, gedung, dan perkantoran baik di Bogor, Bekasi, Depok, Tangerang, maupun Jakarta.

Sedangkan Rudiyanto bersama sejumlah rekannya terjun ke bisnis cat curah melalui usaha patungan. Saat ini, warga Bogor tersebut memproduksi cat sebanyak 3 kuintal–4 kuintal per minggu. Untuk kebutuhan produksi, dia mendapat suplai bahan baku dari penyalur yang cukup lama dikenalnya. Makanya, nyaris tidak ada kendala dengan bahan baku. Sekalipun demikian, pebisnis cat curah harus pandai-pandai memilih pemasok, agar mendapat bahan baku berkualitas. Menjalin relasi yang kuat dengan pemasok juga penting, supaya suplai bahan baku bisa berkesinambungan.

Produk cat buatan Rudiyanto dipasarkan ke sejumlah pengembang perumahan dan sekolah yang menjadi rekanan. Modal usaha yang disiapkan mengawali bisnis ini, Rp 30 juta hingga Rp 40 juta. Margin usaha sekitar 30%–40%.

Menurutnya, peralatan untuk membuat cat curah mudah diperoleh. Salah satunya, mixer atau alat pencampur. Alat ini digunakan untuk mengaduk dan mencampur semua zat kimia yang menjadi bahan baku. Terdiri dari resin atau binder, pigment, extender atawa filler, dan solvent. Bahan baku ini mudah diperoleh. Hanya, sebagian bahan baku harus diimpor lantaran produksi nasional masih terbatas.

Mixer dapat dibuat sendiri oleh pelaku bisnis ini, sehingga harganya relatif terjangkau. Misalnya, mikser yang terbuat dari pelek sepeda motor, lalu digerakkan dengan dinamo. Ada juga mikser yang dirakit dari setang sepeda dan putaran molen, kemudian dilas dengan besi plus dinamo sebagai penggeraknya. Tetapi, sekarang sudah banyak mikser cat curah yang sudah jadi dijual di pasaran.

Alat lain yang dibutuhkan adalah drum plastik untuk tempat pengolahan, penyaring yang terbuat dari kasa lembut. Penyaring untuk menyaring bahan baku yang sudah dicampur dimikser, serta kaleng atau galon untuk kemasan cat. Hanya saja, untuk alat penguji cat rata-rata masih harus diimpor.

Produksi cat curah melalui beberapa proses, yaitu tahap pre-mixing, grinding, let-down, filtering, color matching, dan packaging. Teddy menekankan, untuk mendapatkan kualitas cat seperti yang diharapkan, perlu melakukan berbagai pengujian atas bahan baku utama: resin, pigment, extender, serta solvent.

Untuk menjaga kualitas produk, selain bahan baku dan proses pengolahan yang terukur, keberadaan tenaga ahli mutlak diperlukan. Tenaga ahli ini harus mendapat sertifikasi dari Asosiasi Coating Indonesia (Ascoatindo) terutama untuk pengujian cat.

Lantaran pabrik cat mengolah berbagai macam bahan kimia berbahaya, maka aspek keamanan lingkungan harus mendapat perlakuan khusus. Makanya, ada izin yang berhubungan dengan lingkungan yang harus dikantongi oleh pemilik pabrik cat. Misalnya, izin usaha dan izin perdagangan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat. Selain itu, sejatinya harus mengantongi izin analisis dampak lingkungan (amdal) dan izin upaya pengelolaan lingkungan (UPL), izin prinsip, izin usaha, serta izin gangguan.

Pemasaran menjadi salah satu kunci penting keberhasilan usaha pabrik cat curah. Maklum, pemain baru terus bermunculan, sehingga persaingan samakin bertumbuh. Memang, salah satu kunci sukses terjun ke industri cat curah adalah memiliki jaringan pemasaran yang luas dan market-nya sudah jelas.

Memproduksi cat curah boleh dibilang gampang-gampang susah. Butuh pengetahuan dan keahlian dalam meracik bahan baku menjadi cat. Menurut James yang mendirikan pabrik cat tahun 2010 lalu, banyak pabrik cat curah kecil yang beroperasi singkat, gara-gara awalnya hanya coba-coba mencari keberuntungan, tapi kurang perhitungan.

Banyak yang baru punya modal mengetahui formula membuat cat curah saja sudah berani membuka pabrik. Istilahnya, hanya bermodal pas-pasan. Padahal selain butuh modal awal yang besar dan tahu formula membuat cat, koneksi ke sumber bahan baku dan pengembangan produk sesuai permintaan pasar mutlak untuk memulai usaha ini.

Dengan pengetahuan pembuatan cat yang ala kadarnya, James menambahkan, tidak mengherankan cat yang dihasilkan tidak memenuhi standar, seperti warna yang belang-belang, cepat pudar, gampang luntur, dan tidak awet atau jamuran. Secara perlahan tapi pasti usaha bakal tutup akibat produk kalah bersaing. (kon.on-mi)

2 KOMENTAR

  1. Numpang info:
    Kami menyediakan bahan baku cat tembok dan cat minyak.
    1. Binder
    – full Acrylic
    – styrene acrylic
    – Veova
    – vinyl acrylic
    – PVAc
    2. Pigment
    Berbagai warna untuk cat tembok
    3. Natrosol
    4. Anti busuk
    5. Anti jamur
    6. Dispersing
    7. Wetting
    8. Antifoam
    9. Texanol
    10. Titan lomon
    Tiona
    11. PG
    12. Pine oil
    13. Ammonia

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here