Beranda Berita Bulurokeng, Hunian Ekslusif dengan Konsep RTH

Bulurokeng, Hunian Ekslusif dengan Konsep RTH

0
495

Makassar, Inspirasimakassar.com:

Bulurokeng, adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Saat ini, wilayah ini dikembangkan
hunian ekslusif dengan konsep Ruang Terbuka Hijau (RTH.

Kelurahan Bulurokeng ini memiliki luas sekitar +4,31 Km. Terdiri dari, 63 RT, dan 14 RW. Kode wilayahnya, 73.71.11.1004. Dikutip dari Buku Nama Rupabumi Unsur Buatan yang disusun Bagian Tata Pemerintahan Setda Kota Makassar, jumlah penduduk Kelurahan Bulurokeng pada tahun 2019 tercatat 12.546 jiwa. Terdiri atas, 6.171 jiwa laki-laki, dan 6.375 jiwa perempuan.

Adapun nama Bulurokeng terdiri atas 2 kata. Yaitu, Bulu artinya, gunung atau bukit. Sedangkan Rokeng artinya, telur membusuk yang tidak jadi menetas.

Di Kelurahan Bulurokeng itu, terdapat sebuah bukit yang ketinggiannya agak tanggung. Artinya, dinamai gunung, tapi ukurannya tidak terlalu tinggi. Di sisi lain, dinamai bukit, tapi ukurannya agak tinggi.

Fenomena inilah yang oleh masyarakat mananggapi bahwa, itu adalah sebuah bukit yang tidak jadi gunung. Bahasa Makassarnya disebut, Bulurokeng.

Kelurahan Bulurokeng yang berada di titik kordinat: 5°04’49.3″S 119°30’05.8″E, berbatasan dengan Kabupaten Maros di Sebelah Utara. Sementara, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Pai dan Kelurahan Bira. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Sudiang. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Bira, dan Kelurahan Untia.

Belakangan ini, developer perumahan nasional, yaitu Sumarecon, melirik Kelurahan Bulurokeng untuk dijadikan Hunian ekslusif dengan konsep ruang terbuka hijau 80%.

Sumarecon bekerjasama dengan developer perumahan lokal Mutiara, membangun beragam type rumah, dengan konsep cluster yang berbeda. Alasannya, semua orang, tentunya menginginkan sebuah kehidupan yang berkualitas. Salah satunya yakni, dengan tinggal di sebuah lingkungan yang sehat dengan lahan terbuka hijau yang luas.

Bagi mereka yang tinggal di area perkotaan, dan sering bergelut dengan kemacetan jalanan, setelah lelah bekerja, kebutuhan akan hunian dengan lingkungan hijau nan asri, bisa menjadi “oase of calm “yang mampu melunturkan lelah dan penat. Namun, kini makin sulit menemukan hunian dengan ruang terbuka hijau yang luas di Kelurahan Bulurokeng.

Dikembangkan sebagai kota modern yang ramah lingkungan, Summarecon Mutiara tak henti menunjukkan komitmennya untuk terus mengembangkan produk-produk yang inovatif, proyek perumahan Summarecon Mutiara Makassar menghadirkan konsep Aeroport City dengan berbagai fasilitas yang lengkap.

Lokasi ideal berbisnis dengan dukungan infrastuktur yang strategis hanya 4 km dari Bandara Sultan Hasanuddin, 5 km dari Makassar New Port, Exit tol langsung Ir. Sutami (km 8), dan juga dekat proyek Kereta Api Trans Sulawesi.

Perumahan ekslusif Sumarecon Mutiara tawarkan 5 cluster hunian. Di antaranya, Beryl Residence, Jade Residence, Neo Jade Residence, Blue Crystal, Green Crystal, Ruko Graha Boulevard, The Topaz Residence.

Didesain oleh arsitek I Gusti Ngurah Biantara, Crystal Residence mengusung arsitektur Tropis Kontemporer dengan konsep Rumah Taman. Melalui penataan yang nyaman, ruang-ruang ditempatkan pada dua massa bangunan terpisah, yang memungkinkan adanya taman diantara kedua massa tersebut, sehingga semua ruangan mendapatkan pencahayaan dan sirkulasi udara alami. Harga ditawarkan saat ini mulai Rp 1 miliar.

Crystal Residence menjadi pilihan yang sesuai dengan gaya hidup terkini, khususnya untuk anda yang menjalankan gaya hidup sehat. Menghadirkan balkon berukuran luas, serta jendela tinggi yang merupakan akses masuk pencahayaan alami dan sangat baik untuk kesehatan.

Selain itu juga, dilengkapi fasilitas Club House dengan kolam renang, lapangan basket, barbecue area, dan taman bermain anak. Tidak hanya kesehatan, fitur keamanan yang mendukung konsep Smart Home akan melengkapi kawasan ini, diantaranya yaitu One Gate System dengan sistem Face Recognition, sehingga hanya penghuni yang wajahnya terdaftar yang bisa masuk ke dalam kawasan.

Di dalam rumah, terdapat fitur Door Window Sensor, sebagai indikator buka tutup pintu utama, Smart Door Lock sebagai kunci pintu yang dapat menerima akses masuk baik melalui fingerprint, password, kode khusus dari aplikasi maupun kunci serep.

Juga IP Camera yang berfungsi sebagai CCTV di area ruang tamu dan teras depan rumah, Smart Wall Socket yang bisa mengatur nyala lampu dan TV di ruang tamu, Door Bell sebagai lonceng untuk tamu. Kesemuanya terhubung langsung dengan IR Gateaway yang akan terintegrasi dalam aplikasi pada Smart Panel berbentuk Mixpad atau diakses melalui smartphone.

Direktur PT Summarecon Agung Tbk, Sharif Benyamin mengatakan, Cluster ini telah dilaunching di tengah situasi New Normal. “Kami melihat, masyarakat semakin sadar kebutuhan masyarakat tidak lagi sekadar rumah yang nyaman, tetapi juga hunian dan lingkungan yang sehat. Dengan beragam penawaran suku bunga KPR yang sangat menarik, dan desain kekinian yang cocok untuk keluarga muda. Kami berharap, cluster terbaru ini dapat diterima dengan baik,” paparnya, 1 Oktober 2021.

Sharif Benyamin menambahkan, khusus Green Crystal Residence dibangun dengan mengusung konsep arsitektur tropis kontemporer. Didesain dengan penataan yang nyaman, ruang-ruang ditempatkan pada dua massa bangunan terpisah yang memungkinkan adanya courtyard atau taman di antara dua massa bangunan tersebut.

Sedangkan Blue Crystal Residence, kata Sharif Benyamin, dibangun dengan mengusung konsep arsitektur tropis kontemporer. Didesain dengan penataan yang nyaman. Ruang-ruang ditempatkan pada dua massa bangunan terpisah, memungkinkan adanya courtyard, atau taman di antara dua massa bangunan tersebut.

Dengan demikian, memungkinkan untuk semua ruangan mendapatkan pencahayaan, dan penghawaan alami. Kamar tidur utama memiliki balkon dengan bukaan pintu dan jendela kaca full height yang membuat area kamar tidur berkesan luas.

Menurutnya, keberadaan RTH di Cluster Crystal Residence kompleks Sumarecon Mutiara, mempunyai fungsi, membantu menyeimbangkan kondisi ekologis kota, karena pohon, dan tanaman, akan membantu menyerap karbon dioksida, sekaligus menyimpan air.

Fungsi ini cenderung menurun di kota-kota besar yang memiliki tingkat polusi tinggi dan jauh dari kesan teduh, seperti di Kota Makassar.

Selain ekologis, manfaat RTH lainnya antara lain, sebagai tempat berinteraksi sosial, sarana pendidikan dan penelitian, RTH bisa dimanfaatkan secara ekonomi sebagai tempat wisata alam atau ekowisata bagi penduduk di daerah perkotaan. Misalnya, Perumahan Sumarecon Mutiara di ibukota Sulawesi Selatan ini.

Adapun manfaat RTH adalah, selain memberikan kenyamanan dan keindahan lingkungan (estetika) bagi perkotaan yang hanya merupakan deretan bangunan semata, juga berfungsi sebagai ruang terbuka, yang bisa menjadi media eskapisme, terutama saat bangsa ini berjuang menghadapi pandemi corona.

RTH bisa menjadi tempat yang terjangkau untuk membebaskan diri serta menghindari tekanan dengan minim risiko. Tentu saja, dengan disiplin mematuhi protokol Covid-19, yaitu menjaga jarak, memakai masker, dan sering mencuci tangan.

Kondisi pandemi ini bisa menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk merasa lebih terkoneksi dengan alam dan kawasan hijau, dibandingkan kawasan tertutup.

“Dan, tentu situasi ini harus tetap dipertahankan ketika pandemi selesai agar kawasan hijau semakin meluas dan pembangunan RTH makin digiatkan. Kawasan hijau, Idealnya, setiap kota harus memiliki setidaknya 30% RTH dari total keseluruhan luas wilayah sehingga hadirnya Sumarecon Mutiara menjawab akan kebutuhan Kawasan Hijau,” pungkas Sharif Benyamin. (Ishadi Ishak)

Berita sebelumyaPengurus PAS Kunjungi Harian Fajar
Berita berikutnyaSekdis Sosial Salut Baznas Kota Makassar
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here