Makassar, Inspirasimakassar.com:
Hingga akhir tahun ini, atau tepatnya, Kamis, 28 Desember 2022, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar ‘memotong’ (sunat) 1.300 ‘burung’, anak anak dari keluarga mustahik. Angka ini melebihi target tahun 2022 sebanyak 1000 anak mustahik.
Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Kota Makassar dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis, 29 Desember mengaku, sebenarnya target dari lembaga Amil terpercaya dan amanah yang beralamat di Jalan Teduh Bersinar Nomor 5, Kecamatan Rappocini ini hanya 1000 anak yang disunat secara gratis.
“Sebenarnya, target kami hanya 1000 ‘burung’ anak anak mustahik yang disunat. Hanya saja, permintaan masyarakat yang begitu banyak, sehingga membengkak hingga 300 burung. Sedangkan pada tahun lalu (2021) target 500 burung,” ujarnya, seraya menambahkan, untuk tahun depan lebih meningkat lagi.
Menurutnya, sunatan yang dilakukan lembaga pemerintah nonstruktural di kota yang dipimpin Walikota dan Wakil Walikota, Moh Ramdhan Pomanto dan Fatmawati Rusdi ini menggunakan laser, sehingga anak anak tidak merasakan sakit.
Jurlan menyebutkan, paling sedikit dalam setiap kali sunatan atas permintaan masyarakat 50 anak. Dan paling tinggi yang pernah dilakukan lebih 600 anak. “Jumlah ini tergantung permintaan. Sekalipun demikian, tetap melalui rapat komisioner. Soal tenaga medis yang diturunkan berasal dari Klinik BAZNAS dan Rumah Sehat. Mereka berkualitas dan profesional,” jelasnya.
Sebelumnya, Ketua BAZNAS Kota Makassar, H.Ashar Tamanggong mengemukakan, karena menggunakan laser, maka jika diuangkan, setiap anak yang disunat membutuhkan biaya Rp1,5 juta hingga Rp2 juta. “Tetapi, orang tua si anak tidak perlu mengeluarkan biaya apapun. Malah, usai disunat, BAZNAS Makassar juga menyediakan sarung, serta pengganti biaya transpor,” ujarnya.
Menyinggung besarnya permintaan mustahik untuk menyunat di BAZNAS Kota Makassar, H.Ashar Tamanggong merasa bersyukur.
“Tentunya, kami sangat bersyukur. Karena sunatan gratis yang kami programkan tahun 2022 untuk 1000 anak mustahik tercapai. Malah melebih target. Ini membuktikan, betapa BAZNAS Makassar benar benar telah ‘membumi’ di tengah tengah masyarakat Kota Makassar,” urai ATM—sapaan akrab Ashar Tamanggong.
Kepala Bidang II BAZNAS Kota Makassar, Astin Setiawan dikonfirmnasi terpisah menyebutkan, sebelum menutup tahun 2022, yakni BAZNAS menyunat 50 anak di kampus STAI DDI Makassar, Jalan Alauddin III. Sehari sebelumnya kegiatan serupa di Masjid Raudhatul Muflihien, Pasar Terong, Kelurahah Wajo Baru, Kecamatan Bontoala.
“Artinya, kehadiran BAZNAS Makassar di tengah tengah kaum dhuafa untuk mengangkat mereka agar lebih baik. Semakin banyak BAZNAS membantu masyarakat kurang mampu, apalagi, dalam kegiatan sunatan gratis,” tutup Astin Detiawan.
Seperti diketahui, BAZNAS Kota Makassar terus melakukan langkah langkah proaktif , khususnya yang bersinggungan dengan ummat dan keummatan. BAZNAS juga, tidak henti hentinya melakukan berbagai kegiatan, guna mengangkat taraf hidup dan kehidupan kaum dhuafa, di Ibu Kota Sulawesi Selatan ini.
Kehadiran BAZNAS dibawah kepemimpinan HM.Ashar Tamanggong, bersama tiga komisioner lainnya Ahmad Taslim, H.Jurlan Em Saho’as, dan H.Waspada Santing—masing masing sebagai wakil ketua I,II,dan III saat ini terus mengibarkan gerakan senyum bagi mustahik.
Usai disunat dan kembali ke rumahnya, para keluarga yang telah disunat, diharapkan bisa menjadi duta BAZNAS Kota Makassar. Tentunya, sebagai pertanggungjawaban BAZNAS, bahwa seluruh dana yang dikumpulkan melalui donasi para Muzakki, atau orang orang kaya, semuanya digunakan sesuai peruntukan, dan tepat sasaran.
Sunatan gratis BAZNAS juga merupakan langkah tepat, sekaligus mewujudnyatakan peran strategis BAZNAS Kota Makassar dengan berbagai elemen, khususnya, berkaitan dengan bidang sosial kemasyarakatan.
Bagi BAZNAS Kota Makassar, peran organisasi kemasyarakatan dan keagamaan dalam mensuskeskan visi dan misi harus terus didorong.
Selain sunatan gratis, berbagai program unggulan BAZNAS Kota Makassar tahun 2022 di antaranya Saudagar Tangguh Baznas yang dikemas dalam bentuk Bantuan Operasional Dhuafa Produktif. Bantuan Opersional Dhuafa Produktif ini, setidaknya karena kebanyakan pelaku UMKM, kurang memiliki kemampuan atau kecakapan untuk meningkatkan produktivitas. Malah, masih ada pelaku ekonomi kecil ini menjatuhkan pilihan kepada rentenir. Akibatnya, keuntungan mereka dihabiskan untuk membayar utang ke rentenir.
Salah satu jalan meningkatkan dan mengangkat pelaku UMKM, maka BAZNAS Kota Makassar menghadirkan program tersebut. Program ini dapat membangkitkan pelaku ekonomi ummat, sekaligus dapat mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri layaknya Saudagar Tangguh.
Di sisi lain, BAZNAS tidak sekadar memberikan bantuan operasional tersebut, melainkan mendampingi penerima dalam hal, memanej agar usaha mereka berkembang. Program lainnya adalah, memberikan beasiswa bagi kaum dhuafa mulai SD, SMP, MIN, MTsN, MAN, hingga S1. Sunatan massal bagi 500 orang juga menjadi program Baznas hingga akhir Desember mendatang. Dan, pembagian makanan di kantong kantong kemiskinan, utamanya di emperan emperan jalan dan emperen toko. Jumlahnya 150 boks setiap jumat.
Dalam menjalankan amanah, BAZNAS tidak boleh main main dalam hal zakat. Baznas mengetahui betul para mustahik seperti diisyartakan dalam 8 golongan atau asnaf. Yakni, fakir, miskin, riqab atau biasa disebut sebagai hamba sahaya, gharim– orang yang memiliki hutang dan kesulitan melunasinya, mualaf, yaitu orang yang baru memeluk agama Islam untuk merasakan solidaritas. Termasuk, fiisabilillah– pejuang agama Islam, ibnu sabil– orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan jauh, serta amil– orang yang menyalurkan zakat. (din pattisahusiwa)