Site icon Inspirasi Makassar

Baznas Makassar Gagas Saudagar Tangguh

Baznas Makassar Kementerian Agama Kota Makassar Teken MoU

Makassar, Inspirasimakassar.com:

Sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu pilar penting ekonomi nasional. Secara jumlah, UMKM memiliki pangsa lebih besar, yakni, sekitar  62.9 juta unit, dari total keseluruhan pelaku usaha di Indonesia, Sementara usaha besar hanya sekitar 5.400 unit. Hanya saja para UMKM ini sering kekurangan modal, sehingga mereka meminjam dari rentenir, tentunya dengan pengembalian yang besar. Nah, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Makassar menggagas Saudagar Tangguh Baznas.

Jika program yang diperuntikan kepada pelaku UMKM ini terlaksana dengan baik, tentunya para rentenir bakal meminta ampun kepada lembaga pemerintah non struktural yang dipimpin Ashar Tamanggong ini.

Ashar Tamanggong

Penegasan Ashar Tamanggong di hadapan Walikota Makassar diwakili, staf ahli bidang pemerintahan, hukum, dan politik (Irwan Bangsawan)  Kakandepag Kota Makassar (HM.Arsyad Ambo Tuo), Kadis Sosial Kota Makassar, Kapolres Palabuhan Makassar, Kabag Kesra Kota Makassar, dan undangan lainnya, di sela sela perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, di pelataran Kantor Baznas Kota Makassar, Jalan teduh Bersinar, Ahad, 24 Oktober 2021.

Dalam peringatan Maulid ini, Baznas Makassar juga melakukan penandatanganan MoU pengelolaan zakat dengan Kementerian Agama Makassar, launching program bantuan operasional dhuafa produktif dan penyerahan bantuan untuk penerima manfaat.

Ashar yang juga Ketua Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) UMI 1997 ini menyebutkan, sebagian pelaku UMKM, kurang memiliki kemampuan atau kecakapan, meningkatkan produktivitas di era yang demikian berkembang saat ini. Malah, masih saja ada pelaku ekonomi kecil ini menjatuhkan pilihan kepada rentenir, guna membantu modal usaha. Akibatnya, jerih paya para mereka menghabiskan keuntungan hanya membayar utang ke rentenir dalam jumlah besar.

Irwan Bangsawan

Untuk itu, Ketua Dewan Lembaga Dewan Dakwah NU Kota Makassar ini bersama jajarannya di Baznas Kota Makassar, mencoba berkontribusi guna membangkitkan  pelaku ekonomi kecil. Salah satunya, meluncurkan program “Saudagar Tangguh Baznas”. Program ini, diharapkan dapat membantu dan memajukan ekonomi Ummat yang nantinya mereka dapat berdiri dan dapat mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri layaknya Saudagar Tangguh.

Program Saudagar Tangguh ini, merupakan program pemberian bantuan berupa pemberdayaan ekonomi ummat, melalui Bantuan Operasional Dhuafa Produktif. Bantuan ini diberikan, agar ke depan mereka dapat memberdayakan warga lainnya. Para penerima bantuan ini tentunya sesuai kriteria. Penyerahan bantuan dilakukan, usai Maulid Nabi 1443 H, hari ini.

Menyoal jumlah bantuan Ashar mengaku, tergantung dari hasil asesmen yang dilakukan tim Baznas Kota Makassar. Misalnya, jika para pelaku UMKM meminta Rp2000.000, namun setelah di asesmen, bisa saja pemberian modal modal lebih besar. Bisa mencapai Rp5000.000. Begitu piula seblaiknya, jika meminta Rp5000.000 atau Rp7000.000, namun setelah di asesmen bisa saja diberikan Rp3000.000.

Kepala Kementerian Agama Makassar

“Yang perlu diingat, bantuan modal yang diberikan kepada pelaku UMKM tersebut bukan pinjaman. Bahkan, seain memberikan bantuan, Baznas juga memberikan perangkat atau cara menaikan rezki, agar dijamin bertambah rezekinya, dan pembelinya banyak. Yakni, melalui infak setiap bulan di Baznas,” ujarnya.

Menurut DirutPT Saudi Amanah Wisata Umrah dan haji Plus ini, hingga saat ini, belum ada cara untuk mengalahkan infak, untuk meningkatkan rezeki.  Jadi para saudagar tangguh Banznas dia berinfak, kemudian dia juga menabung setiap bulan, di bank syairah. Dan nanti di akhir periode, tabungannya akan menjadi tambahan modal bagi bagi mereka.

Pembawa Hikmah Maulid

“Nah, kalau ini berjalan dengan baik, maka seluruh rentenir di Kota Makassar akan  angkat bendera putih dan minta ampun ke Baznas. Sebab, bagaimana para pelaku usaha kecil ini bisa bertahan, kalau pinjam  dari rentenir, mereka terus memikirkan pengembalian yang tinggi. Akibatnya tidak maju maju,” tegasnya, seraya menambahkan, bantuan lainnya yang diberikan yakni beasiswa  para siswa santri, dan mahasiswa berprestasi dari keluarga Dhuafa.

Sementara itu, mewakili walikota Makassar, Irwan Bangsawan sangat mengapresiasi program Baznas Kota Makassar. “Saya melihat Baznas kali ini sangat luar biasa. Inovasinya cukup baik. Apalagi, memberikan bantuan sesuai dengan keadaan, bukan keinginannya sehingga bisa bermanfaat bagi penerima,” ujarnya.

komisioner Baznas dan undangan

Mantan Kadisnaker Kota Makassar mengharapkan, yang perlu diperhatikan bersama ke depan adalah kebersamaan, sekaligus tentunya harus berdampingan dan bersandingan dengan Pemerintah Kota Makassar.

Kepala Kementerian Agama  Kota Makassar, Arsyad Ambo Tuo menyebut, penandatanganan MoU semakin memberikan spirit, semakin memberikan motivasi secara kolektif untuk ambil bagian. Sebab, zakat adalah sesuatu yang penting karena bukan semata mata dari aspek syar’i-nya saja tetapi di dalamnya ada nilai kemanusiaan.

Salah seorang penerima beasiswa (masker putih)

Acara ini ditutup dengan ceramah agama dibawakan oleh Dr KH Amirullah Amri, pimpinan Pondok Pesantren Ainul Yaqin Tompobulu Maros. KH.Amirullah Amri menguraikan secara runut mengapa hingga dilakukan Maulid Nabi hingga saat ini. Maulid Nabi ini berlangsung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan covid-19.(din pattisahusiwa)

Exit mobile version