Makassar, Inspirasimakassar.com:

Malang benar nasib Muhammad Nur Akmal. Di usianya baru terhitung hari, dia harus berusaha bertahan hidup. Dia berjuang melawan penyakit yang dideritanya. Hidrosefalus, atau penumpukan cairan di dalam rongga jauh di dalam otaknya. Bayi kelahiran Makassar, 25 Agustus 2020 ini juga menderita penyakit paruparu, dan terhambatnya saluran kencing. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar pun memfasilitasi perawatannya di Rumah Sakit Dr.Wahidin Sudirohusodo.

 Mengapa BAZNAS Kota memfasilitasi anak kedua pasangan Hasrullah dan Syarkia ke RSU Dr.Wahidin? Tidak lain karena, lembaga pemerintah nonstruktural ini tergerak hati, bukan saja  melihat penderitaan warga Jalan Andul Kuddus Bontoa, Kelurahan Barombong, Kecamatan tamalate, Kota Makassar ini menderita tiga penyakit sekaligus, tetapi juga lantaran kekurangan biaya pengobatan.

Saat di rumah sakit wahidin

Sang ayah, Hasrullah mengaku, dirinya sudah kehabisan akal mendapatkan biaya untuk merawat anak keduanya tersebut. Malah, usaha ayam kripsi yang merupakan  satu satunya bisnis untuk menyambung hidup keluarganya terhenti.

“Memang belakangan ini saya berusaha ayam kripsi. Hanya saja, terhenti, lantaran anak saya harus diperhatikan. Dia menderita sakit sejak lahir di Rumah Sakit Kartini Makassar. Dia lahir prematur, melalui proses caesar (metode kelahiran dengan mengeluarkan bayi melalui operasi pada perut dan rahim) pada tanggal 25 Agutus 2020,” ujarnya.

Operasi caesar dilakukan, demikian Hasrullah, lantaran kondisi kehamilan istrinya tidak stabil, setelah meminum obat yang diberikan dokter di rumah sakit. Sebelum meneguk obat, istrinya merasa pusing, hingga terjatuh.

Sejak melahirkan, kondisi Muhammad Nur Akmal tidak normal. Selalu menangis. Kepala mulai membesar. Karena sarana dan prasarana tidak lengkap, Rumah Sakit Kartini merujuk bayi mungil ini ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo.

Dari rumah sakit regional tersebut, dokter memvonisnya menderita Hidrosefalus. Makanya, bulan Oktober 2020, tenaga dokter mengambil tindakan untuk dioperasi. Selama dua bulan dirawat, dokter pun mengizinkan rawat jalan.

Saat kontrol kembali, ternyata ada inpeksi di saluran Hidrosefalusnya. Makanya, bulan Januari 2021 dia diinapkan lagi di Rumah Sakit Wahidin. Beberapa hari kemudian dioperasi untuk mengeluarkan slang. Berselang beberapa lama, ada lagi cairan yang semakin banyak, sehingga dioperasi ketiga kalinya untuk pemasangan slang kembali.

Rencana operasi ke empat untuk mengeluarkan slang, ternyata batal. Itu karena, Balita ini menderita penyakit paruparu. Nah, sekarang sudah menjelang lima bulan hanya rawat jalan. Hanya saja, kini ayahnya  kesulitan biaya. Tidak lain, karena  sebagian obat harus dibeli sendiri, sekaligus biaya lainnya yang semakin membengkak. Sementara pendapatan yang diperoleh dari jualan ayam crispy tidak ada.

Di bagian lain Hasrullah mengakui, karena usahanya terhenti, dirinya kesulitan menghidupi keluarga, utamanya mendapatkan tambahan pengobatan anaknya.

Dia juga berupaya mengubah kartu BPJS Mandiri ke KIS. Tidak lain karena,  setiap bulan harus mengeluarkan Rp140 ribu ke  BPJS mandiri, sementara Kartu KIS tidak.

Hasrullah menggendong anaknya usai diperiksa dokter

Dia mengaku, pernah ada petugas Kelurahan Barombong berkunjung ke rumahnya. “Petugas dari Kelurahan Barombong  memberi saya nomor telepon, katanya orang dari Catatan Sipil. Hanya saja setelah saya menghubunginya, orang itu bilang untuk mengurus surat, saya harus menyediakan Rp150 ribu.  Mungkin dia itu calo. Makanya, saya belum mengiyakan,” tuturnya.

Dia pun bersyukur, karena masih ada BAZNAS Kota Makassar yang langsung membantunya.

“Saya  pernah melihat papan  BAZNAS di masjid. Tetapi, saya belum mengetahui seperti apa itu BAZNAS. BAZNAS menyediakan kendaraan gratis mengantar dan menjemput kami dari Rumah Sakit Wahidin. Saya juga tidak punya siapa siapa, dan tidak mengenal siapapun di BAZNAS. Ya, mungkin lewat BAZNAS saya tidak mengeluarkan biaya sekitar Rp300 ribu lagi untuk tranportasi. Sekali lagi terima kasih BAZNAS,” tutur anak bungsu dari empat bersaudara ini saat tiba di rumah mertuanya.

Dia menambahkan, Kamis besok, dirinya masih membawa anaknya untuk pemeriksaaan syaraf. “Iya besok saya disuruh dokter kembali memeriksa syaraf anak saya. Semoga BAZNAS masih bersama saya dan anak saya,” harapnya.

Seperti diketahui, sejak dilantik Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, April 2021, komisioner BAZNAS Kota Makassar masing masing H.Ashar Tamanggong (ketua), Ahamd Taslim (Wakil Ketua I), H.Jurlan Em Saho’as (Wakil Ketua II), dan Waspada santing (Wakil Ketua III), telah menyelesaikan berbagai program.

Program program tersebut baik dalam bentuk konsumtif, maupun produktif. Sepanjang tahun 2021 ini, setidaknya, lebih 200 item kegiatan yang bentuknya bantuan tunai, sembako, beasiswa, dan peralatan disabilitas/difabel. Ada pula pelatihan keterampilan, modal usaha dan pendampingan, serta masih banyak lagi lainnya yang dikemas dalam bentuk kegiatan pemberdayaan ekonomi keluarga dan ummat berbasis masjid dan pesantren.

Kegiatan kegiatan BAZNAS periode 2021-2026 ini selalu memberi inspirasi bagi berbagai kalangan, termasuk kelompok pengusaha (Muzakki), perguruan tinggi, dan Pemerintah Kota Makassar, termasuk kalangan milenial. (din pattisahusiwa)

BAGIKAN
Berita sebelumyaDikukuhkan 9 Januari, PD Kerukunan Keluarga Barru Temui DP
Berita berikutnyaKetua II BAZNAS Makassar Tutup Workshop Desain Grafis dan Film Maker
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here