Makassar, Inspirasimakassar.id: Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar menyerahkan bantuan Rp60 juta kepada kafilah Kota Makassar yang berlaga di MTQ Provinsi Sulawesi Selatan XXXIII di Takalar. Penyerahan bantuan di sela sela pelepasan oleh Walikota Makassar, Moh.Ramdhan Pomanto di Aula Pemkot Makassar, Senin, 29 April 2024.

Di sela sela pelepasan kafilah Kota Makasar, Walikota Moh.Ramdhan Pomanto mengurai begitu banyak kelebihan Ibukota Suylawesi Selatan ini. Mulai dari minimnya bencana alam, dan lainnya. Kesemuanya itu, di antara karena zakat.

Seperti diketahui, zakat, dapat meredam bala, dan menjauhkan dari murka Allah. Malah Allah menyandingkan perintah menunaikan zakat  dengan shalat pada 28 tempat dalam Al-Qur’an. Ini menunjukan, betapa zakat demikian urgen dan tinggi kedudukannya dalam Islam. Makanya, cepat-cepatlah berzakat, karena  murka tuhan tidak bisa mendahuluinya!!

Keutamaan zakat itulah, Moh.Ramdhan Pomanto mengemukakan, zakat tidak sekadar kebaikan sosial, melainkan banyak keutamaan mendatangkan berkah, dan keutamaan mulia lainnya.

Pada pelepasan kafilah Makassar ke MTQ di Kabupaten Takalar yang berlangsung hingga 8 Mei itu, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar, HM.Ashar Tamanggong juga menyerahkan bantuan sebesar Rp60 juta. Asal dana yang dibantukan kepada kafilah dari zakat, infak, dan sedekah, atau istilah kerennya ZIS,  dari para muzakki, baik dari ASN, dan guru SD-SMP muslim Pemkot Makassar, jajaran Perusda Kota Makassar, jajaran Polres Pelabuhan Makassar, dari UPZ Masjid, hingga orang perorang, dan lainnya.

 “Kita wajib bersyukur, karena belakangan ini, Kota Makassar kurang terjadi bencana yang menakutkan. Kalau kemudian, kita lihat dari penomena alam, kemarin kemarin terjadi banjir di mana mana. Mulai dari Pangkep, Anrekang , Luwu Utara, Toraja Utara. Banjir pula di provinsi lain, Kalimantan, Jawa, dan lainnya. Tetapi, alhamdulillah, suatu kesyukuran kita bahwa di Makassar  Allah menjaga kita dari segala marabahaya,” urainya.

Mengapa Makassar jauh dari musibah besar seperti di daerah lain? Ramdhan Pomanto lantas mengakui, di antara lantaran di mana mana terdengar pengajian, termasuk ummat lainnya juga melakukan kegiatan keagamaan mereka dengan baik. Dan, yang paling penting dan utama adalah, kesadaran membayar zakat di BAZNAS Kota Makassar.

Selain kepedulian membayar dan menyalurkan zakat dengan baik dan benar, sarjana arsitek Unhas ini juga melihat, begitu banyak orang yang membaca Al-Qur’an. Termasuk, silaturahmi dan kekompakan antara umarah , dengan ulama yang begitu baik. Hubungan yang baik umarah dengan masyarakat, hingga keikhlasan umarah dengan tidak mengenal waktu. Termasuk pula, masyarakat yang sesalu  mendoakan kotanya. “Begitu pula penganut agama lainnya dengan keyakinannya masing masing,” tambahnya.

Karena itu, pinta walikota dua periode, yang juga disebut sebut  bakal maju di Pilkada Gubernur Sulawesi Selatan tahun ini, perlunya  membumikan gerakan membayar zakat bagi kaum muslimin. Titik tekannya, karena dalam berbagai ayat Al-Quran dan hadits, banyak dijelaskan bagaimana zakat,  infak, sedekah mampu menghindarkan manusia dari bala dan bencana.

Ulama Ibnul Qayim dalam Al-Waabilus Shayyib halaman 49, dia mengemukakan,  zakat memiliki pengaruh yang ajaib dalam mencegah berbagai bala’, walaupun sedekah dari seorang fajir (ahli maksiat) atau zalim bahkan dari orang kafir. Karena Allah mencegah dengan sedekah berbagai bala’. Hal ini telah diketahui oleh manusia baik yang awam ataupun tidak. Penduduk bumi mengakui hal ini karena mereka telah membuktikannya.

Menyinggung kafilah MTQ Kota Makassar di ajang bergengsi tingkat provinsi di Takalar, Danny—sapaan akrab walikota penerima berbagai penghargaan nasional, maupun internasional ini mengemukakan, Makassar sebenarnya tidak terlalu sulit memiliki tim yang tangguh.

“Saya kira, Makassar tidaklah terlalu sulit merekrut kafilah MTQ. Mengapa? Ya, karena kita punya  sistem berjenjang. Mulai dari program tahfiz lorong,  pengajian lorong,  dan MTQ lorong. Dan, banyak sekali ivent ivent di Makassar yang bertalian dengan baca tulis Al-Qur’an.  Atau, apa yang disebut pembinaan usia dini,” tutupnya.

Sebelumnya, Kabag Kesra Kota Makassar,  Muh.Syarif dalam laporannya mengatakan,  keseluruhan tim dalam MTQ kali ini 54 orang. “MTQ ke-33 ini akan berlangsung mulai tanggal 2 hingga 8 Mei. Dan, kita semua berdoa semoga, kontingen Makassar juara umum,” harapnya.

Muh. Syarif menambahkan, MTQ sebagai pedoman hidup, sekaligus syiar Islam. Dan, tentunya MTQ ini juga merupakan seni membaca Al-Qur’an, pengucapan, maupun pelafalannya. Termasuk, bagaimana mengetahui isi dan kandungannya.

“Tujuan MTQ yaitu memotifasi generasi muslim kita sekaligus memotivasi generasi  muda sebagai pelopor masyarakat  membaca Al-Qur’an di masa datang. Dan tentunya, membawa akhlak generasi muda, sekaligus juga menguatkan visi dan misi Bapak Walikota Makassar, yaitu kekuatan keimanan ummat,”” ujarnya. (din pattisahusiwa-tim media baznas makassar)

BAGIKAN
Berita sebelumyaM.Fajrin Yusuf : Maros Pilot Project PLUT KUMKM Nasional
Berita berikutnyaAndi Suhada : Potensi Pemuda Sangat Penting dalam Membangun Kota Makassar
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here