Mas’ud Ibnu Syamsuri
Makassar, Inspirasimakassar.id:
Perkembangan digital semakin menggurita, hingga menembus seluruh ruang di muka bumi. Di era ini, dunia dan segala isinya bisa digenggam hanya menggunakan gawai– peranti yang memiliki fungsi praktis.
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) pun tak mau ketinggalan di era digital ini. Lembaga pemerintah nonstruktural di tingkat pusat pun menggagas dimulainya pembentukan BAZNAS Media Center, atau BMC di seluruh Indonesia. Salah satunya, di Makassar.
Dalam kerangka optimalisasi pengelolaan kantor digital dan publikasi tersebut, BAZNAS-RI mengirimkan dua utusannya ke BAZNAS Makassar. Yaitu, Mas’ud Ibnu Syamsuri (Senior Humas), dan Erra Sonya (Sekretariat Utama). Ikut serta, Parjiono (Wartawan Suara Karya). Ketiganya melakukan media visit—kunjungan kerja ke kantor media, sekaligus tatap muka dengan jajaran BAZNAS Makassar.
Kunjungan BAZNAS-RI itu diterima Ketua BAZNAS Kota Makassar, H.Ashar Tamanggong, didampingi Wakil Ketua II (H.Syaharudin Mayang), dan Wakil Ketua III (H.Waspada Santing), serta staff amil di kantor yang beralamat di Jalan Teduh Bersinar, Nomor 5 Makassar itu.
Baik Mas’ud Ibnu Syamsuri, Erra Sonya, maupun Parjiono sama sama mengaku, BMC penting. Begitu penting, lantaran, kehadiran dan perkembangan informasi di zaman digital ini bisa diketahui sekejap oleh begitu banyak orang.
Dengan merangkul strategi komunikasi modern melalui BMC nantinya, BAZNAS memposiskan menginspirasi gelombang baru partisipasi dalam berbalas kasih. Titik tekannya karena, BAZNAS merupakan lembaga penting di Indonesia yang bertanggung jawab mengelola zakat, unfak, dan sedekah.
Di sisi lain, para muzakki juga mau mengetahui pengelolaan dana yang mereka amalkan, apakah betul dimanfaatkan secara baik, seperti disebutkan dalam delapan asnaf, atau tidak. Tentunya, untuk memastikan tentunya melalui pemberitaan.
Ke delapan asnaf seperti disebut dalam al-qur’an surat Attaubah ayat 60 yakni, , fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharimin, fisabilillah dan ibnu sabil. Dan, apakah, dalam menjalankan program BAZNAS berpegang teguh pada tiga aman. Yakni, Aman Syar’i, Aman Regulasi dan Aman NKRI atau tidak?
“Nah, untuk mengetahuinya, tentunya melalui media. Di media juga BAZNAS dapat berbagi cerita tentang penerima manfaat, memamerkan program yang berhasil, dan merinci transparansi dan akuntabilitas keuangan,” urai Mas’ud Ibnu Syamsuri.
Di bagian lain ia mengakui, di BMC menyediakan informasi terkini mengenai kegiatan BAZNAS. Mulai dari pengumpulan, hingga program program yang dirancang untuk mendukung ummat Islam yang kurang mampu.
Bahkan, BMC mendorong keterlibatan dengan masyarakat. Di sini, BAZNAS berupaya melibatkan lebih banyak orang dalam misinya, memperluas basis muzakki, dan mustahik. Sekaligus berkomitmen untuk mendidik ummat tentang prinsip-prinsip zakat dan pentingnya ber-ZIS.
Pertemuan yang berlangsung di lantai II itu juga diselingi tukar pandangan dengan pimpinan BAZNAS Kota Makassar. Dalam tukar pandangan itu, H.Ashar Tamanggong, H.Syaharuddin Mayang, maupun Waspada Santing sama sama menyambut baik kehadiran BMC tersebut.
“Potensi zakat di Kota Makassar Rp1,4 triliun, tentunya membutuhkan saluran komunikasi, BAZNAS Media Center ini. Media ini, nantinya dapat meningkatkan kemampuan lembaga amil terpercaya ini menjangkau para muzakki yang lebih luas, menciptakan ummat yang lebih terinformasi dan terlibat dalam hal hal baik,” tutur Waspada Santing.
Waspada yang juga Ketua Gerakan Nasional Anti Narkoba Majelis Ulama Indonesia (Ganas Annar-MUI) Sulsel itu menambahkan, melalui BMC, BAZNAS Makassar tidak hanya mendorong kepatuhan terhadap kewajiban agama, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab ummat dan filantropi.
Kunjungan ke Z-Mart UPZ Nurul Ilmi kampus UNM
Sebagai pusat informasi terkait zakat, infak, dan sedekah, media ini tidak sekadar mengangkat misi BAZNAS, melainkan sekaligus memberdayakan ummat guna memberikan kontribusi yang berdampak bagi kebaikan bersama.
Sebelum kembali, ketiga tamu dari BAZNAS-RI itu juga mengunjungi sejumlah pelaku UMKM binaan BAZNAS Kota Makassar. Misalnya, Z-Mart di UPZ Masjid Nurul Ilmi UNM, dan makanan khas Makassar Palu Basa, depan stadion Matoangin. (din pattisahusiwa—tim media baznas makassar).