Mantan jurnalis ini cukup beruntung. Keberuntungan lelaki Bugis Sinjai ini, lantaran pengalaman di bidang jurnalistik memberinya kemudahan menjalankan roda organisasi sebagai Kasubag Humas di DPRD Kota Makassar. Bukan hanya itu, ia bahkan tahu, jika menduduki jabatan humas di sekretariat dewan membutuhkan kekonsistenan sikap, kepekaan, dan kepiawaian untuk menyatukan dua lembaga sekaligus secara profesional. Parlemen dan eksekutif. Dia adalah Andi Taufiq Nadsir.
Saat mendapat amanah sebagai Kasubag Humas DPRD Kota Makassar, Sarjana Ekonomi Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar ini langsung menjalin komunikasi yang lebih harmonis dengan Sekretaris Dewan (Sekwan), Drs.Adwi Awan Umar,M.Si. Dari situ, berbagai arahan dari mantan ajudan HZB Palaguna saat menjabat gubernur Sulsel ditelaah dengan baik, utamanya tugas pokok dan fungsi.
Di ruang kerjanya awal Mei, Taufiq Nadsir mengemukakan, sebagai Kasubag Humas, dirinya memiliki tanggungjawab menyebarkan berbagai kegiatan pimpinan dan anggota dewan ke publik. Baik melalui media cetak, maupun elektronik, dan media sosial lainnya. Tujuannya hanya satu, agar kerja-kerja 50 legislator yang dipimpin Farouk M Betta itu diketahui seluruh warga di kota Daeng ini.
Menjawab pertanyaan Majalah Inspirasi, mengapa memilih PNS, mengapa meninggalkan dunia kewartawanan, dan mengapa pula tidak menjatuhkan pilihan sebagai pebisnis, seperti yang dicita-citakan? Suami dari Andi Ashfiah Amir ini hanya berujar singkat. “Mungkin sudah menjadi skenario tuhan!
Yang jelas, Opieq, sapaan akrab ayah dua orang anak masing-masing Andi Atikah Zhafirah dan Andi Aliyah Indira ini, jurnalis adalah pekerjaan mulia. Misalnya, mewartaakan hal-hal yang bersentuhan dan berorientasi pada kepentingan publik. Apalagi, ia memulainya dari bawah. Yakni di pers kampus tempatnya mengenyam pendidikan strata satu.
Putera pasangan Andi Sirajuddin Amri dan Nadrah Usman ini ingat betul, bagaimana mulai mengasah ilmu jurnalistik di Maestro– Bulletin Fakultas Ekonomi UMI. Bagaimana, setelah diwisuda, ia bergabung di majalah bulanan, Akselerasi. Lalu ke tabloid Metro.
Sekalipun bermodal pengetahuan jurnalistik ala kadarnya, namun ia mencoba keberuntungan. Tes sebagai reporter di Tribun Timur yang saat itu berpacu menerbitkan surat kabar, kerjasama harian Kompas dan Aksa Mahmud. Setelah lolos dan mengikuti diklat selama enam bulan, pimpinan redaksi menugaskannya ke Bulukumba.
Sewaktu mengawali tugas peliputan di Bulukumba itulah, ia mendapat banyak lompatan motivasi dari Patabai Pabokori. Diantaranya, disaat bupati periode kedua (1995-2000) ini menyarankannya menjadi PNS. Namun, Opiek tidak bergeming. Ia malah mengatakan, apapun yang terjadi, dirinya tetap pada independensinya sebagai jurnalis.
Opiek kembali bertugas di Makassar tahun 2005. Setahun kemudian menikah. Saat berumah tangga itulah, dia mengingat ajakan Patabai Pabakori. Ternyata benar. “Saya kemudian merenungi kembali kata-kata Pak Pabatai dan menjadikannya sebagai inspirasi untuk menentukan pilihan hidup yang tepat. Setelah bertukar pikiran dengan istri, sayapun mendaftarkan diri sebagai CPNS. Dan, alhamdulillah lulus pada tahun 2010,” jelasnya.
Sejak pertama mengenal dunia PNS, lansung ditempatkan di bagian Humas Pemkot Makassar. Pernah jadi staf di Humas DPRD Makassar dari tahun 2012 hingga 2014. Tahun 2014 dimutasi ke Dispenda. Satu tahun kemudian 2015 Opik dimutasi ke Humas DPRD Kota Makasar, sekaligus menduduki jabatan eselon IV, sebagai Kasubag Humas. Kini ia tidak lagi mengejar narasumber dan mengetik cepat karena mengejar deadline. Sebaliknya, sesekali dialah yang diburu pencari berita untuk konfirmasi.
Menyoal kerjasama dengan staf, Opieq mengemukakan, dirinya tidak memilah-milah staf. Kekerabatan dan keharmonisan yang dibangunnya, bukan saja keatas dan kesamping, melainkan ke bawah. Karenanya, ia melakukan tugasnya dengan enjoy. Sebab didukung staf yang tangguh.
“Yang paling saya utamakan, adalah memberi kepercayaan kepada staf. Saling mendukung, dan mengedepankan silaturahmi. Dengan demikian, pekerjaan apapun yang dikerjakan terlaksana dengan baik. Dan, jika ada keluhan cepat dicari jalan keluarnya,” tuturnya. (din)
Data diri
Nama: Andi Taufiq Nadsir
Lahir: Makassar, 2 April 1977
Jabatan: Kasubag Humas Sekretariat DPRD Makassar.
Isteri: Andi Ashfiah Amir
Anak: 1. Andi Atikah Zhafirah 2. Andi Aliyah Indira
Orang tua : Andi Sirajuddin Amri
Nadrah Usman
Pendidikan: Alumni Akuntansi UMI 2000, alumni SMA Negeri 11 tahun 1995, alumni SMP Negeri Jongaya tahun 1992, tamat SD Negeri 1 Sinjai tahun 1989.