nenekJakarta, detikcom:

 Mengikuti kompetisi maraton di suatu tempat mungkin terdengar biasa. Tapi bila lari maraton di tujuh benua dalam tujuh hari tentu tidak biasa. Ditambah lagi, pelari sudah berusia 70 tahun. Bisa dibilang luar biasa.

Hal ini yang dilakukan Chau Smith, wanita asal Missouri. Ia adalah anggota grup perjalanan bernama Marathon Adventures. Sebelumnya, ia sudah pernah mengikuti sekitar 70 kompetisi. Smith memutuskan untuk menjalani tantangan yang ia sebut Triple 7 Quest dalam rangka merayakan ulang tahunnya yang ke 70.

Dilansir dari Huffington Post, menurut dokumen resmi usia Smith 67 tahun. Ia bercerita ayahnya tewas saat Perancis menduduki Viatnam selama perang Indochina pertama. Sang ibu yang saat itu mengandung Smith bersembunyi demi keamanan mereka. Setelah Smith lahir pada 1947, ibunya tidak melapor selama 3 tahun. Lewat Triple 7 Quest, ia ingin merayakan ulang tahun dengan cara berbeda. Apalagi 70 tahun adalah usianya yang sebenarnya.

“Ulang tahun yang ke 70, saya saat bertanya-tanya apa yang bisa saya selesaikan dari daftar keinginan saya, jadi saya memutuskan untuk melakukan Triple 7 Quest,” kata Smith.

Ia pun berlatih selama 8 bulan. Selain persiapan bersama pelatih lari, ia juga dibantu oleh terapis fisik dan ahli nutrisi. Secara normal, ia dapat berlari sejauh 26,2 mil dalam 5 jam, tapi dia berkata dia ingin memastikan staminanya terjaga untuk semua kompetisi.

Semua usahanya terbayar. Smith berlari di Perth, Kairo, Amsterdam, Singapura, New York, Cili, dan King George Island Antartika pada Januari lalu. Dia bangun, berlari, lalu naik pesawat untuk menuju lokasi berikutnya.

“Saya tidak pernah ingin jadi pelari jarak jauh, tapi saya merasa lebih baik saat berlari lagi dan lagi. Tidak peduli betapa hidup penuh stres, berlari adalah terapi terbaik yang pernah saya lakukan,” kata Smith.

“Saya begitu suka berlari karena saya bisa menjernihkan pikiran dan membuat keputusan yang lebih baik,” pungkasnya. (din)

Sumber: detikcom

 

BAGIKAN
Berita sebelumyaTukang Kebun Kreasi Knalpot Bekas Jadi Pompa Air Tanpa Listrik
Berita berikutnyaWalikota Makassar Lounching Program Manjarong
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here