INSPIRASI Makassar.com, SIDRAP – Gerakan untuk menjadikan Sidrap sebagai Kota Baca mendapatkan amunisi baru dengan rencana Kodim 1420 Sidrap untuk langsung terlibat aktif dalam gerakan tersebut. Mereka akan langsung terjun ke 11 Kecamatan Sidrap dengan tujuh Motor Gerobak Perpustakaan Keliling (MGPK) membawa buku mendatangi sekolah dan masyarakat secara langsung mengajak membaca.
Program ini dilakukan bekerjasama dengan Kantor Arsip dan perpustakaan Sidrap dan akan diluncurkan secara resmi di Markas Kodim Sidrap tanggal 1 Agustus 2016.
Selama ini Sidrap lewat dinas pendidikannya dengan konsisten menjalankan program budaya baca, menjadikan Sidrap sebagai kota Baca dengan berbagai langkah yang inovatif. Di antara langkah-langkah tersebut adalah pengalokasian waktu-waktu khusus membaca bagi siswa dan guru, membangun infrastruktur taman dan sudut baca lebih menarik terutama di sekolah, menghidupkan perpustakaan dengan memperkaya bacaan dan kegiatan membaca, mengadakan kompetisi literasi buku, dan publikasi hasil-hasil karya tulis masyarakat.
Sidrap juga sudah secara khusus, didampingi oleh USAID PRIORITAS, melakukan workshop budaya baca sehingga mampu mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kebiasaan membaca bagi masyarakatnya, dan juga strategi-strategi untuk mencapainya. Dalam gerakan menjadikan Sidrap sebagai Kabupaten Literasi ini, Bupati Sidrap juga langsung menjadi penasihat tim khusus budaya baca Sidrap.
“Program Kodim akan menyisir daerah yang susah dijangkau oleh mobil, terutama daerah-daerah yang susah dijangkau sarana internet,” ujar Dandim 1420 Sidrap, Letkol Inf Hendy Ahmad Pribadi, Kamis (28/7/2016).
Program Kodim ini akan melibatkan babinsa-babinsa di pelosok dan buku-buku yang dibawa 11 motor tersebut berasal dari Kantor Arsip dan Perpustakaan Sidrap.
Sebelumnya Sidrap juga mendapat penghargaan dari provinsi karena masuk secara nasional sebagai 10 10 Kabupaten Nasional Gerakan Budaya Membaca.
“Semakin banyak membaca, semakin membuat orang berkarakter dan beradab. Penelitian sudah membuktikan warga yang kurang membaca cenderung suka kekerasan, mudah terhasut dan tidak kreatif. Pemerintah juga akan memiliki banyak warga yang berwawasan, yang bisa diajak diskusi dengan lebih rasional dan dalam terkait pembangunan daerah,” ujar Asma, Koordinator USAID PRIORITAS untuk Sidrap yang turut memfasilitasi menjadikan Sidrap Kota Baca. (*)