Makassar, Inspirasimakassar.id:

Kisah bayi prematur yang ditelantarkan orang tuanya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya, Kota  Makassar, begitu menyentuh. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar pun turun tangan sekadar memberikan dukungan bagi bayi yang rentan yang kini berumur 25 hari tersebut, Jumat, 15 Maret 2025.

 Selain nutrisi penting, seperti susu Lactogen khusus untuk bayi prematur, lembaga pemerintah nonstruktural beralamat di Jalan Tedh Bersinar Nomor 5 Makassar itu  juga memberikan pokok, tisu basa dan tisu kering. Bantuan  serahkan Ketua BAZNAS Kota Makassar diwakili Staf Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Asrijal Syahruddin, didampingi dua staff amil pelaksana Ahmad Kamsir dan Syarifuddin Pattisahusiwa.

Bantuan diterima Humas RSUD Daya Kota Makassar, Wisnu Maulana,S.Kep didampingi Kepala Ruangan NICU (Neonatal Intensive Care Unit, atau Unit Perawatan Intensif Neonatal) Andi Saadah,S.Kes,NS,  dan Farida dari UPTD Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar.

Aksi peduli ini dilakukan, setelah BAZNAS Kota Makassar mendapat informasi dari UPTD DP3A Makassar, jika ada bayi prematur yang lahir di RSUD Daya, pada 20 Pebruari 2025 ditinggal pergi  ibunya–Andi Putri Ainun pada 22 Pebruari.

Saat ke RSDU Daya,  Hidayat (25), seorang lelaki (tukang parkir)—mengaku sebagai suami Andi Putri Ainun berbekal Surat Keterangan tidak mampu dari Kelurahan Bara-barayya, Kecamatan Makassar ke rumah sakit milik Pemerinrtah Kota makassar beralamat di Daya, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Biringkanaya tersebut..

“Hanya saja, sayangnya, setelah melahirkan secara prematur bayinya dimasukan di incubator. Ibunya pun menghilang entah kemana. Untung saja, pihak Rumah Sakit Umum Daya ini telah menjamin biaya rumah sakitnya,” tutur Farida dari DP3A Makassar kepada staff BAZNAS Makassar.

Farida  berterima kasih kepada jajaran RSUD Daya yang begitu peduli dengan keberadaan bayi prematur berjenis kelamin pria tersebut. “Tentunya kami demikian berterima kaish kepada jajaran di RSUD Daya ini. Sebab, disaat bayi kesulitan mendapat asupan gizi, mereka langsung berinisiatif penggalangan dana antasesama tenaga perawat guna membantu kebutuhan bayi,” ujarnya lagi.

Menurutnya, beberapa hari setelah ibu si bayi ditemukan relawan UPTD DP3A Kota Makassar langsung diarahkan ke RSUD Daya. Malah, uang sisa yang terkumpuil dari tenaga medis pun diberikan kepadanya. Hanya saja, keesokan harinya,  ibu di bayi ini menghilang lagi hingga Jumat hari ini.

“Tentunya, kami dari UPTD DP3A Kota Makassar menyampaikan terima kasih kepada BAZNAS Kota Makassar  yang begitu menyentuh hati. Jika saja si bayi ini sudah tau diri, mungkin saja dia mengungkapkan kesyukuran. Hanya saja dia belum bisa apa apa. Sebagai gantinya, kami menyampaikan terima kasih kepada jajaran BAZNAS Kota Makassar atas bantuannya ini. Dan perlu diingat bahwa, dalam berbagai hal, kami dari DP3A Makassar sering berhubungan dengan BAZNAS. BAZNAS Makassar sudah begitu banyak berkonstribusi bagi orang yang betul betul membutuhkan,” tutup Farida.

Menjawab pertanyaan tim media BAZNAS Kota Makassar, Andi Sadaah,S.Kes,NS mengakui, jika dalam satu bulan kedua orang tuanya tidak ke RSUD Daya mengambil bayinya, maka pihaknya akan menyampaikan  ke jajaran Direksi RSUD Daya untuk mengambil jalan tengahnya.

 “Dan, biasanya, jika jajaran direksi RSUD telah mengambil sikap, maka nantinya bayi tersebut akan diserahkan ke Polwiltabes Makassar. Dari sana jika saja ada yang mau mengadopsi bayi ini baru dibuatkan adminitrasinya.” jelasnya.

Di tempat terpisah, Ketua BAZNAS Kota Makassar, Dr.HM.Ashar Tamanggong dikonfirmasi mengemukakan, pihaknya sangat sedih mendengar kabar  bayi terlantar itu. Hanya saja, sebagai lembaga amil, tentunya BAZNAS memiliki tanggungjawab moral membantu mereka yang membutuhkan. Tentunya, BAZNAS tidak bisa berdiam diri saat melihat anak tidak berdosa itu menderita,.

Ashar Tamanggong mengemukakan, masa depan bayi terlantar ini masih belum jelas, Meski demikian, berkat intervensi tepat waktu baik dari pihak RSUD Daya Makassar, lembaga lembaga terkait, maupun dari BAZNAS Kota Makassar, maka  bayi yang rentan ini memiliki kesempatan untuk berjuang dan menerima perawatan, serta dukungan yang sangat dibutuhkannya.

Contoh si bayi prematur ini, demikian Doktor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar itu menjadi pengingat yang kuat akan peran penting BAZNAS, utamanya  dalam memberikan harapan dan bantuan kepada mereka yang menghadapi situasi yang paling menantang.

 ATM—sapaan akrab HM.Ashar tamanggong, bayi prematur yang ditelantarkan kedua orang tuanya,  merupakan masalah yang kompleks dan memiliki banyak sisi. Kemungkinan salah satunya adalah, berakar pada berbagai faktor sosial, dan ekonomi. Meski demikian, dari sudut pandang Islam, tidak ada pembenaran menelantarkan seorang anak, apalagi bayi prematur, apapun keadaannya.

Makanya Islam mengajarkan, tindakan memberikan perawatan dan bantuan, misalnya kepada bayi yang rentan, dianggap sebagai tindakan ibadah penting. Dalam berbagai ajaran Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya memperlakukan anak-anak dengan kebaikan, cinta, dan kasih sayang.

Sebelum menutup komentarnya, ATM melihat peran BAZNAS, khususnya di Makassar dalam menyediakan Lactogen susu  prematur yang ditelantarkan oleh orang tuanya merupakan cerminan dari nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam yang lebih luas.

“Tentunya, bantuan nutrisi dari BAZNAS kepada bayi prematur, penekananya lebih dari kasih sayang, belas kasihan, keadilan sosial, dan kesetaraan. Nutrisi berupa susu Lattogen Prematur bagi bayi yang rentan, menandakan BAZNAS Makassar menjunjung tinggi martabat dan kesucian hidup manusia dan kemanusiaan,” tutup da’i kondang kelahiran Takalar ini. (din pattisahusiwa/tim media baznas kota makassar)

BAGIKAN
Berita sebelumyaKasmawati Janji Puasa Nazar, Lantaran BAZNAS Makassar Lunasi Rp3 Juta
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here