Ibarat manusia, 22 tahun adalah usia sudah bukan lagi anak remaja, tetapi sudah dewasa. Di usia 22 tahun ini, dia merasakan dan akan memikul tanggungjawab, dan tantangan yang semakin besar. Begitu pula dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Tanggungjawab lembaga pemerintahan nonstruktural itu adalah, merealisasikan tugas pokok dengan baik dan benar, seperti tertera dalam misi. Yaitu, ‘Meningkatkan kesadaran umat berzakat, dan mengarahkan masyarakat mencapai kesejahteraan, baik fisik, maupun non fisik melalui pendayagunaan zakat”. Dan di sisi lain, berbagai kegiatan yang dilakukan, tentunya bermuara pada titik tumpu, menguatkan visi BAZNAS, sebagai ‘lembaga utama menyejahterakan umat”.
Dengan begitu, Ketua BAZNAS Kota Makassar, HM.Ashar Tamanggong mengharapkan, di usia ke -22 tahun yang jatuh pada, Selasa, 17 Januari nanti, seluruh jajaran pada lembaga yang mengatur pengelolaan zakat, sesuai UU Nomor 23 tahun 2021 ini semakin berperan dalam mengokohkan nilai ukhuwah Islamiyah di bidang ekonomi, sekaligus mengangkat harga diri fakir miskin dari meminta-minta, menjadi pemberi. Dan, yang tak kalah penting yakni, menegakkan kemaslahatan di tengah tengah masyarakat.
Termasuk, menguatkan pelayanan dalam menunaikan Zakat, Infak, dan Sedekah, atau ZIS. Apalagi, program penguatan tersebut mendapat dukungan penuh Pemerintah Kota Makassar. Termasuk, dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), berupa Surat Kemendagri Nomor 420.12/4456/SJ tentang Penguatan Kelembagaan BAZNAS di daerah.
BAZNAS juga merancang berbagai inovasi program. Misalnya, kesehatan, sosial, dan dakwah. Kesemua program tersebut, tentunya tanpa mengurangi program pengumpulan dan pendistribusian.
Makanya, mulai tahun pertama menjalankan masa kepengurusan BAZNAS Kota Makassar periode 2021-2026, Ashar Tamanggong bersama tiga rekannya, yakni, Ahmad Taslim, H.Jurlan Em Saho’as, dan H.Waspada Santing menekankan pada penguatan kelembagaan, Sumber Daya Manusia (SDM), infrastruktur, dan jaringan.
Selain dengan Pemerintah Kota Makassar, serta Departemen Agama, juga membangun sinergitas dengan pengurus masjid, dan orang orang kaya. Termasuk, jajaran kepolisian. Salah satunya Polres Pelabuhan Makassar yang hingga saat ini menyalurkan ZIS setiap bulan lebih Rp30 jutaan. Dan kini, ASN, khususnya guru muslim SD dan SMP pun telah menyalurkan ZIS-nya ke BAZNAS melalui sistem payroll.
“Memang sejak awal, kami menguatkan kelembagaan di BAZNAS ini. Kemudian, kami membangun jaringan dengan berbagai elemen. Dan, tentunya kami berterima kasih kepada Bapak Walikota Makassar yang memberi perhatian besar. Malah, beliau mendukung setiap upaya dan langkah kami menjalankan misi BAZNAS,” tutur H.Ashar Tamanggong, di kantor BAZNAS Kota Makassar, Jalan Teduh Bersinar nomor 5, Kecamatan Rapoccini, akhir pekan ini.
Mengakhiri perbincangan dengan Inspirasimakassar,com, ATM—sapaan akrab pria Makassar, kelahiran Takalar ini mengakui, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BAZNAS akhir akhir ini makin tinggi. Hal itu dibuktikan, antara lain, dengan berbagai penghargaan yang diterima.
Teranyar, demikian ATM, BAZNAS Kota Makassar meraih penghargaan terbaik, dengan predikat “A” tahun 2022, dari Kementerian Agama Sulawesi Selatan. Penghargaan dengan predikat A itu diterimadi sela sela penutupan Hari Amal Bakti Kemenag ke-77 tahun, di Kabupaten Bantaeng, Sabtu, 7 Januari 2023, malam.
Penghargaan yang diterima BAZNAS Kota Makassar, lantaran pengelolaan zakatnya sangat bersesuaian, dan memegang teguh pada tiga Aman. Yakni, Aman Syar’i, Aman Regulasi dan Aman NKRI.
Aman Syar’i, adalah pengelolaan zakat harus selaras dengan koridor hukum syar’i. Yaitu tidak boleh bertentangan dengan sumber hukum Islam, Al-Quran dan Sunnah. Aman Regulasi, dimaksudkan, pengelolaan zakat harus memperhatikan rambu-rambu peraturan hukum dan perudangan.
Sedangkan Aman NKRI, adalah, pengelolaan zakat di BAZNAS setidaknya, lebih mempererat persaudaraan, menjauhkan diri dari berbagai aktivitas, dan menjauhkan diri dari terorisme, demi menjunjung tinggi dan menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baginya, penghargaan yang diterima bukan diraih lantaran kerja keras, kerja ikhlas, dan kerja profesional dirinya dan pimpinan lainnya (Ahmad Taslim, H.Jurlan Em Saho’as, dan Waspada Santing–Wakil Ketua I,II,dan III) saja, melainkan termasuk kerja bersama seluruh staff pelaksana.
“Tentunya, pridikat A, atau sangat memuaskan dari Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan yang kami terima ini adalah, kerja bersama seluruh komponen di BAZNAS Kota Makassar. Predikat A yang kami raih ini pula, tidak kemudian membuat kami berbesar hati, atau berpuas diri, tetapi menjadi magnit, agar ke depan, kami terus melakukan yang terbaik lagi, khususnya menyangkut bidang perzakatan,” ujarnya ketika itu. (din pattisahusiwa-bersambung)