Ir.H. La Tinro La Tunrung (kemeja koko)

Makassar, Inspirasimakassar.com:

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar, membiayai delapan anak kaum dhuafa yang memilih masuk  Pondok Pesantren. Tahun pertama BAZNAS Makassar mengeluarkan sekitar Rp256 jutaan untuk ke delapan santri dari Kelurahan Masale, Kecamatan Panakukkang.

Selain bantuan ke delapan santri, BAZNAS Makassar juga  memberikan bantuan baik konsumtif bulanan,maupun bantuan modal usaha bagi kalangan ekonomi kecil. Keseluruhan biaya yang akan digelontorkan di Kelurahan Masale, sekitar Rp 1 miliar. Penyerahan secara simbolis telah dilakukan pada  Senin, 27 Juni 2022.

Keseluruhan bantuan yang diberikan, diharapkan bisa memotivasi kaum dhuafa di Kelurahan Masale, termasuk para santri yang menuntut ilmu di Pondok Pesantren hingga selesai.

Ir.H.La Tinro La Tunrung,salah seorang pengusaha terkemuka, yang kini legislator DPR-RI Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi III asal Partai Gerakan Indonesai Raya (Gerindra) ini mengaku, BAZNAS Makassar terpercaya, karena seluruh kegiatan yang dilakukan benar benar menyentuh kehidupan masyarakat kelas bawah. BAZNAS Makassar juga bekerja tanpa pamrih, dan selalu tepat sasaran.

HM.Ashar Tamanggong (masker putih)

Ketertarikan dengan kinerja BAZNAS Makassar itulah, membuat mantan Bupati Anrekang ini bersama keluarganya  menyerahkan zakat terikat kepada BAZNAS Kota Makassar. Ia malah meminta BAZNAS Makassar agar tidak saja melihat Makassar sebagai tempat memberikan bantuan, melainkan kabupaten/kota lainnya di Sulawesi Selatan.

Di bagian lain Ir.H.La Tinro La Tunrung juga mengaku, dulu, dirinya susah. Ia pernah bekerja kasar.

“Dulu, saya ini hidup susah. Saya malah pernah menjadi payabo. Namun saat itu, saya bekerja dengan niatan yang baik dan tulus. Dan, yang lebih penting, apapun yang saya kerjakan saat itu, disertai dorongan doa orang tua. Saya juga, shalat lima waktu. Karena itu, apa yang saya dapatkan, tentunya bukan saja milik saya, melainkan sebagian di antaranya juga milik orang lain. Makanya, saya wajib mengeluarkannya melalui zakat ke BAZNAS Kota Makassar, kemudian nantinya BAZNAS Makassar yang melanjutkan ke warga yang memenuhi syarat sebagai penerima zakat,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua BAZNAS Kota Makassar, HM.Ashar Tamanggong didampingi Wakil Ketua II (H.Jurlan Em saho’as), dan Wakil Ketua II (H.Waspada Santing) menyebutkan, pilihan Puang La Tinro menyerahkan zakat terikat ke BAZNAS Makassar tentunya menjadi berkah bagi kaum dhuafa, khususnya di Kelurahan Masale.

H.Jurlan Em Saho’as (kopiah)

ATM—sapaan akrab HM Ashar Tamanggong menambahkan, pinyaknya menyambut baik dan niatan tulus Puang La Tinro. “Puang La Tonri menjadi contoh yang baik bagi pengusaha pengusaha sukses lainnya. Semoga masih ada pengusaha kaya yang juga mengikuti jejak Puang La Tinro, sehingga dapat mengurangi, bahkan meniadakan kemiskinan di Kota Makassar ini,” harap Ketua Lembaga Dakwah NU Kota Makassar ini.

Menurutnya,  zakat sesungguhnya memberikan kecukupan dan kesejahteraan dengan cara memperkecil penyebab kehidupan mereka menjadi miskin dan menderita. Dalam hal ini, zakat sebagai suatu bentuk konkrit dari jaminan sosial yang disyariatkan oleh ajaran Islam.

Di dalam surat Al-Baqarah ayat 267 yang artinya “nafkahkanlah dijalan Allah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik, karena Allah maha kaya lagi maha terpuji, sedangkan di dalam Surat Al-Hasyr yang artinya “agar sebagian harta kita jangan beredar di antara orang-orang kaya saja”.

Pernyataan senada dikemukakan Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Kota Makassar, H.Jurlan Em Saho’as.  Jurnalis yang juga sutradara ini menambahkan, sebelum menyerahkan bantuan ke kaum dhuafa di Kelurahan Masale dari zakat terikat Puang La Tinro, pihaknya telah menurunkan tim melakukan asesmen kepada mereka yang benar benar berhak menerima.

H.Waspada Santing (masker putih)

“Agar tepat sasaran, zakat terikat dari Puang La Tinro, maka belum lama ini tim BAZNAS telah turun mengasesmen warga di Kelurahan Masale. Khusus beasiswa yang akan diberikan kepada anak anak kaum dhuafa khususnya mengikuti  pendidikan di Pesantren, hingga mencapai doktor,” urainya.

H.Jurlan menambahkan, selain di Masale,  pihaknya juga akan melakukan kegiatan serupa di Kabupaten Anrekang, dan Soppeng. “Insya Alah, pekan depan, Tim BAZNAS Kota Makassar segera ke Anrekang untuk mengasesmen penerima. Nilainya yang akan diturunkan di kedua kabupaten ini bisa mencapai Rp2 miliar hingga Rp3 miliar,” tutur  H.Jurlan. (din pattisahusiwa)

BAGIKAN
Berita sebelumyaSportivitas Olahraga
Berita berikutnyaHingga Mei Realisasi Pendapatan Negara 21,95 Persen
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here