Selayar, Inspirasimakassar.com:
Gempa 7,4 Skala Richter yang mengguncang Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa, 14 Desember lalu juga berimbas pada rusaknya sarana dan prasarana di Kabupaten Selayar.
Dua pulau di kabupaten di selatan Sulawesi Selatan ini mengalami kerusakan cukup parah. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) pusat pun tidak tinggal diam. Mereka memberi kepercayaan kepada Tim Baznas Tanggap Bencana (BTB) BAZNAS turun ke Selayar.
Lembaga pemerintah nonstruktural dipimpin H.Ashar Tamanggong ini pun langsung merespon dengan menurunkan tim dipimpin Junaidi ke lokasi bencana untuk memberikan bantuan dari BAZNAS Pusat, Rabu, 22 Desember hari ini.
H.Ashar Tamanggong mengemukakan, badan yang berkantor di Jalan Teduh Bersinar, Kecamatan Rappocini, Makassar ini sangat peduli dengan peristiwa alam yang mengguncangkan NTT, dua pekan lalu. Apalagi, imbasnya juga terkena di dua pulau yakni, Pasimarannu dan Pasilambena, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Tentunya, demikian H.Ashar Tamanggong yang juga Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kota Makassar ini, pihak BAZNAS Kota Makassar merasa terpanggil atas bencana alam, sekaligus membantu para korban.
Di tempat terpisah, Kepala BTB BAZNAS Kota Makassar, Junaidi mengemukakan, sebelum turun ke Selayar, pihaknya melakukan koordinasi dengan BAZNAS, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Selayar.
“Jadi, setelah melakukan koordinasi, kami kemudian mendirikan dapur umum dan dapur air. Tentunya, dapur air dan dapur umum ini sangat dibutuhkan para korban,” tutur Junaidi, seraya menambahkan, turut bersama tim BAZNAS Makassar adalah tim BTB BAZNAS Kabupaten Maros yang dikomandoi Ardiansyah.
Menjawab pertanyaan mengapa mendirikan dapur umum, Junaidi mengaku, dalam setiap bencana alam baik dalam skala besar, maupun kecil, sering kali problematika kekurangan makanan dan minuman, sebagai kebutuhan dasar manusia, selalu muncul.
“Benar, di setiap bencana yang datang tiba-tiba menyebabkan korban tidak mudah untuk mengakses kebutuhan dasar. Makanya, melalui BAZNAS pusat, kami mengambil langkah cepat dan tepat menyasar korban, sekaligus mendirikan dapur umum,” ujarnya.
Menurutnya, bantuan BAZNAS pusat berupa 100 paket famili hygien kit, 100 paket baby kit. Sedangkan dapur umum untuk 500 orang selama empat hari. Bantuan tersebtu diterima Ketua BAZNAS Kabupaten Kepulauan Selayar, KH.Muhammad Ridwan.
“Bantuan tersebut akan disalurkan ke pulau Pasimarannu dan pulau Pasinambena oleh relawan BTB BAZNAS Makassar dan BAZNAS Maros,” ujarnya.
Saat menerima bantuan tersebut, KH.Muhammad Ridwan berterima kasih kepada pihak terkait, utamanya BAZNAS pusat.
“Mewakili masyarakat Selayar, saya mengucapkan terima kasih atas kepedulian para Muzakki BAZNAS yang telah membantu masyarakat Selayar yang terimbas musibah gempa ini,” tutupnya.
Seperti diketahui, imbas dari gempa NTT, di Kecamatan Pasimarannu sebanyak 768 rumah rusak. Di antaranya 203 rusak berat dan 565 rusak ringan. Termasuk, merusak sejumlah bangunan fasilitas pemerintah antara lain dermaga besar pelabuhan dan dermaga tambatan perahu di Lambego. Untuk sarana umum yang rusak, yakni masjid raya dan sekolah.
Total warga mengungsi di kecamatan ini berjumlah 10.188 jiwa. Mereka tersebar di Desa Bonerate 6 titik dengan jumlah warga mengungsi 1.497 jwa, Desa Majapahit 4 titik dengan 2.391 jiwa, Desa Lamantu 5 titik (1.502 jiwa), Desa Batubingkung 3 titik (1.331 jiwa), Desa Bonea 7 titik (1.158 jiwa), Desa Lambego 3 titik (920 jiwa), Desa Sambali 12 titik (810 jiwa) dan Desa Komba-Komba 3 titik (579 jiwa).
Sementara di Kecamatan Pasilambena, total warga mengungsi berjumlah 6.405 jiwa, yang tersebar di 61 titik pengungsian. BPBD mengidentifikasi di Desa Karumpa sebanyak 11 titik pengungsian dengan 1.855 jiwa, Desa Pulo Madu 5 titik (1.260 jiwa), Desa Kalaotoa 28 titik (978 jiwa), Desa Garaupa 6 titik (826 jiwa), Desa Lembangmatene 7 titik (822 jiwa) dan Desa Garaupa Raya 4 titik (664 jiwa). (din pattisahusiwa)