Makassar, Inspirasimakassar.com :

Indonesia adalah negara kepulauan, dengan daya tarik utama obyek wisata pantai. Pemerintah berusaha terus membangun fasilitas-fasilitas memadai di sekitar pantai, agar dapat dinikmati masyarakat. Pantai tak berpasir, Losari di Makassar misalnya!!

Jika Pantai Kuta merupakan ikon pariwisata Bali, maka di Sulawesi Selatan ada Pantai Losari. Pantai tak berpasir ini kemudian menjadi ikon Kota berpenduduk lebih 1,5 juta jiwa ini. Dulunya, pantai ini pernah mendapat julukan sebagai pantai yang mempunyai meja terpanjang di Indonesia, mungkin juga di dunia. Karena adanya warung-warung yang berjejer  di sepanjang bibir pantai beberapa kilo meter.

Losari  terletak di sebelah barat kota Makassar. Pantai ini menjadi tempat bagi warga Kota Daeng untuk menghabiskan waktu pada pagi, sore, dan malam hari. Mereka menikmati pemandangan matahari tenggelam yang sangat indah. Karenanya, banyak fotografer lokal maupun wisatawan yang mengabadikan keindahan sunrise di pantai ini.

Ita Pelupessy, seorang pengunjung mengaku berasal dari Negeri Siri Sori Islam, Kecamatan Saparua Timur, Maluku Tengah ditemui Inspirasimakassar.com, di anjungan Losari, akhir pekan ini mengaku, tidak ada pasir, bukan berarti pantai ini tak layak dikunjungi.

 Ada banyak hal lain yang menarik dari tempat wisata yang ide pembangunan di tepi Pantai dilakukan sekitar tahun 1945, oleh walikota saat itu DM van Switten  ini. Karena itu, pantai di Jalan Penghibur ini sudah menjadi kegiatan wajib setiap pengunjung. Mampir ke pantai ini membuat anda bakal akan kembali lagi.

Setiap hari pekan, Ahad, demikian Ita Pelupessy,  masyarakat dapat menikmati hari bebas kendaraan bermotor, hingga pukul 10.00 Wita. Kegiatan utama yang dilakukan adalah olahraga lari dan sepeda. Setelah itu,  biasanya dilanjutkan dengan sarapan bubur ayam, nasi kuning, dan jajanan lainnya. Sore hari, semua orang bisa menikmati proses atau detik-detik tenggelamnya matahari. Memasuki waktu malam akan semakin banyak penjual makanan yang berjejer di sepanjang pantai, khususnya penjual pisang epe.

“Di pantai ini, pengunjung bisa melakukan banyak hal yang menyenangkan. Misalnya, memancing, naik sepeda air atau banana boat. Pengunjung juga bisa berlayar dengan perahu dan masih banyak lagi. Tempat wisata ini ramai dikunjungi setiap hari. Pada pagi hari, banyak yang menjadikannya untuk jogging. Sedangkan sore hari, banyak yang menunggu momen matahari terbenam.  Di pantai ini pula, sering dilakukan berbagai kegiatan, baik nasional, maupun internasional.  Pokoknya, menarik,”  ujar Ita Pelupessy, seraya mengakui ke Makassar untuk mengunjungi keluarganya, Onya Hatalla.

Bagi wisatawan yang datang dari luar Makassar, di sekitar Losari tersedia hotel. Sedangkan para backpacker, penginapan murah juga banyak tersedia. Yang unik lagi, di sepanjang pantai ini disediakan akses internet gratis, tanpa login dan membayar. Hotspot atau wifi dapat dijadikan pancingan bagi masyarakat dan wisatawan agar mau datang. Terutama di era teknologi modern yang serba gadget ini. Hampir semua orang memiliki Smartphone yang terkoneksi internet untuk berselancar di dunia maya.

Sunset pantai losari yang begitu fenomenal adalah salah satu target bagi para wisatawan dan para fotografer. Dengan posisi pantai yang agak menjorok, maka posisi matahari tenggelam pas berada di laut, fenomena inilah yang menjadikan sunset terlihat begitu indah.

Renovasi anjungan selalu dilakukan sebagai tempat senyaman mungkin bagi masyarakat. Anda juga dapat berfoto ria dengan latar belakang tulisan letter besi ‘Pantai Losari‘ maupun nama-nama suku di Sulawesi Selatan yang berukuran besar.

Setelah puas berfoto dengan latar belakang tulisan letter besi, anda bisa mengambil latar belakang ke monumen patung-patung pahlawan Sulawesi Selatan, yaitu Sultan Hasanuddin, Sultan Alauddin, Arung Palakka dan patung-patung suku.

Jika Anda ingin mencari tempat sholat pun tidak perlu jauh-jauh, karena ada masjid terapung di atas lautan bernama Masjid Amirul Mukminin. Intinya, Anda tak akan kehabisan ide untuk melakukan segala aktivitas di Anjungan Pantai Losari ini.

Aktivitas air seperti berenang memang dilarang di pantai karena kedalamannya. Tapi Anda masih bisa melakukan hal lain untuk merasakan suasana di lautan, seperti menggunakan perahu bebek, banana boat, maupun sepeda udara. Jika kepingin bermain futsal, Anda dapat memainkannya di tepian Pantai Losari. Tentu lebih mengasyikkan bermain outdoor di sore atau malam hari. (din)

BAGIKAN
Berita sebelumyaMasjid 99 Kubah
Berita berikutnyaMencuat Lima Putra Terbaik Bertarung di Pilkada Selayar
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here