Makassar, Inspirasimakassar.com:

Seorang  qori-qori’ah ’ yang sukses, adalah mampu menggetarkan hati orang yang mendengarkan kalam Allah yang ia lantunkan. Seperti pada Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-28 Maluku Tengah, di Negeri Siri Sori Islam, Kecamatan Saparua Timur, 4-11 Maret 2019 lalu. Qari’ah Usmiaty Usman, misalnya.

Si sulung dari empat bersaudara, pasangan Usman Asima dan Patri Ode Ibrahim asal Kecamatan Banda ini,  tak sekadar meraih kemenangan, melainkan dengan  niatan– lillahitala,  menggenggam kenikmatan.

Sosok Usmiaty Usman terlihat tenang saat mendapat giliran tampil di mimbar tilawah. Langkah peserta bernomor 13 ini teratur, sambil memeluk Al-Qur’an. Sesekali senyuman tipisnya terlihat. Di hadapan seribuan warga Negeri Siri Sori Islam yang memadati pelataran masjid megah–Baitturhman dan Usally– rumah adat Tomagola Paelemahu,  perlahan dia membuka lembaran-lembaran kalam ilahi, sambil menunggu aba-aba dewan hakim.

Dilandasi kemampuan ber- tilawah, dia memulainya dengan pelan. Kemudian meninggi. Tak berubah-rubah, dan tak mudah habis. Kemampuannya melantunkan ayat-ayat suci ini, lantaran meyakini benar, ada kemuliaan disetiap narasi dari kalamullah ini. Dia tidak sekadar menampilkan keindahan bersuara, tetapi sekaligus kepingin meraih pahala dari setiap bacaannya. Makanya, saat merelevansi ayat-ayat dalam satu tarikan nafas, penonton serentak memujinya.

Menjawab pertanyaan Inspirasimakassar.com, alumni SMA Negeri 1 Banda ini mengakui, mulai belajar mengaji saat berumur lima tahun. Tahun 2005, atau enam tahun kemudian, ketika duduk di bangku kelas 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP), dia baru mulai belajar Naghom—melagu.

Lalu, siapa guru mengaji yang mengawali pengetahuan bertilawah? “Awalnya, saya belajar ngaji pada Ustadz Said Hasan Alatas (kini Alm). Namun, setelah saya merasa lancar membaca, baru mulai belajar naghom pada ustadz H.Saleh Saad Minggu—salah seorang Qori Maluku, saat itu.

Kapan mulai ikut MTQ? Pertama kali saat masih kanak-kanak, tahun 2005. Tepatnya, lomba STQ tingkat Kabupaten Maluku Tengah  di Kota Masohi. “Alhamdulillah, saat tampil perdana itu, saya juara 1, sekaligus mewakili Maluku Tengah ke ajang STQ tingkat provinsi di Kota Ambon. Dan, Alhamdulillah pula, saya berhasil mendapat juara dua,” ujarnya.

Usmiaty mengakui, dalam beberapa kali lomba di tingkat kabupaten, pernah tidak meraih juara satu. Kekalahan itu dijadikan cambuk untuk terus berjuang merebut kembali kemenangan. Buktinya, beberapa tahun kemudian predikat juara 1 dia sandang kembali, baik di Maluku Tengah, maupun provinsi Maluku.

Alumni  Universitas Darussalam Ambon, Jurusan Pendidikan Matematika, tahun 2015  ini mengatakan,  Al-Qur’an wajib dipelajari setiap muslim dan muslimah. Apalagi, jika dianugerahi suara yang bagus. Karenanya, setiap dengungan kalam Allah, dia kepingin ada nilai syiarul Islamnya. Ada ketauladan, pedoman, tuntunan, sekaligus peringatan. Makanya, disetiap bacaannya, dia benar-benar fokus.

  “Suara yang bagus,  adalah karunia dan nilai plus yang tidak semua orang dapatkan. Makanya, untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki, ketekunan adalah modal utama,” tuturnya.

Karenanya, sekalipun MTQ 2 tahun sekali, namun belajar Al-qur’an harus setiap hari. “Sebab, menjadi juara bukan target utama, namun hanya sebagai motivasi untuk semakin meningkatkan kualitas belajar ber Al-qur’an. Sehingga, jika belum bisa menjadi juara, kita tidak akan patah semangat. Terakhir, saya pesankan agar kita semua belajar dan terus belajar untuk ikhlas mempelajari Al-qur’an, agar mendapatkan pahala di sisi Allah SWT,” ujar pengajar di MAN 4 Maluku Tengah, sekaligus guru mengaji di beberapa tempat pengajian di Banda ini.

Juara 1 MTQ Maluku Tengah tahun 2013 dan dijanjikan berhaji oleh Pemda Maluku Tengah tahun 2020 ini pun kepingin menggemakan lantunan ayat suci Al-qur’an dengan baik, bukan saja di Maluku Tengah, melainkan Maluku, Indonesia, bahkan dunia. Seperti apa yang pernah diraih Mastia Lestaluhu S.Sy–rekannya saat sama-sama mengikuti MTQ tingkat Maluku Tengah beberapa tahun silam.

“Mastia Lestaluhu itu rekan saya. Kami sama-sama bertanding di MTQ MalukuTengah ketika kanak-kanak dulu. Dia selalu menjadi juara. Bahkan, sudah menjadi juara Internasional. Karenanya, saya menempatkannya sebagai tokoh inspiratif,” jelasnya .

Mengapa Mastia? “Ya, karena  dia sudah sukses diusia demikian muda. Saat ini saja, dia sementara mengikuti  pendidikan Strata 2, Jurusan Ilmu Tafsir pada Perguruan Tinggi Ilmu  Al-Qur’an, sekaligus D4 Jurusan Ilmu Komunikasi pada Kahfi BBC Motivator School Bintaro.

Seperti diketahui, Kahfi BBC Motivator School–adalah kampus informal yang didirikan Dr. Tubagus Wahyudi. Awalnya, kampus ini selalu berbagi kepada remaja Mesjid Jami Al karim Bintaro, namun saat ini sudah memiliki ribuan mahasiswa dari berbagai daerah.

Kampus Kahfi ini secara khusus mempelajari ilmu komunikasi. Dimana seluruh komponen yang berhubungan dengan manusia seperti Psyco Fundamental, Ilmu Fikir, Publik Speaking, Entertaiment, Hypno Communication, Hypnosis dan materi lainnya.

Menyinggung target di MTQ Provinsi di Pulau Buru nanti, Usmiaty optimis meraih juara 1. “Sekarang semua peserta dari Banda sudah kembali ke Banda. Saya masih di Masohi untuk salah satu urusan. Saya akan mempersiapkan diri lebih matang, untuk meraih juara 1 di pulau Buru. Untuk itu, saya mohon doa masyarakat, Maluku Tengah, agar saya bisa sukses,” ujarnya, pada Rabu, 13 Maret, siang hari ini.

Harapan mengikuti MTQ, Usmiaty yang sejak kecil bercita-cita menjadi guru tersebut mengatakan, selain menjadi amal dan sekaligus syiar Al-Qur’an, di MTQ para peserta akan bertemu dengan banyak orang berilmu. “ Dari situ, kita dapat memetik banyak ilmu dari mereka untuk diajarkan  kepada anak-anak kita. Semoga berbagai prestasi bisa beta capai, sekaligus menjadi motivasi untuk banyak orang  dalam semangat mempelajari Al-Qur’an,” harapnya.

Berbagai keberhasilan Usmiaty, sejumlah rekannya memberi testimony kepadanya. Dila Fadhila Djauhari, dalam akun FB-nya, mengatakan “Barakallah Fik Sahabatku.. Semoga apa yang menjadi doa dan harapanmu. Allah Ijabah. Aamiin.

Rekan lainnya, Aleena Zein mengatakan, “Yang Beta terkagum-kagum–kekagumana saya, dia (Usmiaty) pernah tanya gini…Sapa ada jual tanah?–siapa ada yang jual tanah… Beta bale tanya–saya balik bertanya : mau biking apa?–mau buat apa? Dia jawab : mu Bali par bangun asrama/pesantren di Banda–mau beli untuk bangun asrama/pesantren di Banda …Masya Allah..Semoga niat baiknya diijabah Allah..Dan, semoga 19 April ustadzah terpilih sebagai anggota legislatif– DPRD tingkat Kabupaten Maluku Tengah…Ayo tamang-tamang jang lupa–ayo teman-teman jangan lupa– Pilih no 3 Usmiaty Usman Dari partai PKS ❤Saatnya yang muda berkarya”. Begitu pula Farida Idha Hasan, Aaamiiiin..Sukses terus ustazah Usmiaty yang imut…

MTQ ke-28 Maluku Tengah sendiri dibuka Bupati Maluku Tengah, Tuasikal Abua pada, Senin 4 Maret 2019. Ditutup, 11 Maret oleh Wakil Ketua DPRD Maluku Tengah, Wahid Laitupa. (din)

BAGIKAN
Berita sebelumyaInilah Juara MTQ ke-28 Malteng, Tuan Rumah Terbaik Dewasa Putera
Berita berikutnyaSekda Kota Makassar Buka Kegiatan Tata Pembinaan Adminitrasi Wilayah
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here