Makassar, Inspirasimakassar.id:

Guru mengaji di tengah masyarakat kampung tugasnya mengayomi, mengajarkan, mendidik, membina, dan membimbing generasi muda agar menjadi baik dan mulia.  Setidaknya, ada tiga tugas guru mengaji, selain sebagai pengajar, juga sebagai pendidik–mengarahkan anak didik menuju kedewasaan yang berkepribadian insan kamil, dan tentunya  sebagai pemimpin–bisa mengendalikan diri sendiri, anak didik dan masyarakat yang terkait masalah sosial kemasyarakatan.

Sekalipun mereka telah menjalankan tugas mulia, hanya saja, mereka sering tidak mendapat bayaran. Karena itulah, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar turut prihatin. Lembaga amil yang dipimpin lima komisioner masing masing HM.Ashar Tamanggong, Ahmad Taslim, H.Jurlan Em Saho’as, H.Waspada Santing, dan H.Syaharuddin Mayang masing masing sebagai Ketua, Wakil Ketua I,II,III, dan IV inipun terketuk hati.

Atas kesepakatan para komisioner lembaga pemerintah nonstruktural beralamat di Jalan Teduh Bersinar nomor 5 Makassar inilah, sehingga setiap bulannya para guru mengaji kampoung di Kelurahan Lakkang mendapat bantuan berupa uang tunai.

“Bantuan kepada guru mengaji kampung di Lakkang, karena BAZNAS melihat peran para guru mengaji ini bukan saja sangat tulus, melainkan ikhlas, serta sabar menyebarkan ilmu agama kepada anak anak di pulau kecil ini,” tutur H.Jurlan Em Saho’as usai penyerahan  bantuan  yang berlangsung di Kantor Kelurahan Lakkang, Kamis, 27 Juni 2024.

Di bagian lain H.Jurlan mengakui, pihak BAZNAS Kota Makassar membuat program, untuk mengangkat guru guru mengaji kampung ini agar mencukupi kebutuhan hidupnya sehari hari. Karena, dengan suka relah para guru mengaji ini mendidikan anak anak. Karena itu kami hadir, sekalipun sampai di pulau ini.

“Jadi bantuan bulanan yang BAZNAS Makassar berikan kepada guru mengaji kampung di Pulau Lakkang ini setiap bulan. Bantuan ini sudah diberikan sejak tahun 2022 lalu,” tuturnya.

Menjawab pertanyaan media ini, magister Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar ini mengaku,  BAZNAS Kota Makassar  malah merasa tertantang dengan keberadaan guru mengaji kampung ini setiap bulan. Bantuan ini juga telah berlangsung sejak tahun 2022 lalu.

“Pasalnya, mereka dengan sukarela, mengajarkan ilmu agama kepada anak anak di pulau Lakkang ini sejak lama. Dan, sekalipun tidak mendapat bayaran apapun dari anak anak santri, namun para guru mengaji ini tetap tersenyum. Untuk itu, kami meyakini, bantuan yang diberikan kepada guru mengaji kampung di pulau ini sangat tepat sasaran,” jelasnya, didampingi staff amil pelaksana Nabil Salim (Kabag II), Fitriany Ramli, H.Arifuddin, Mudassir Idrus, dan Syarifuddin Pattisahusiwa.

Pernyataan senada dikemukakan Wakil Ketua IV Bidang Adminitrasi dan Umum, H.Syaharuddin Mayang. Disisi lain, ustazd berlatar belakang pengusaha ini juga mengurai begitu banyak amalan menjadi guru agama.

“Guru mengaji itu mengajar dan mengalirkan ilmu dari dirinya kepada murib muridnya dengan baik. Dan, tentunya ilmu ilmu akan terus mengalir hingga hari kiamat kelak.  Mereka mandapat amal jariyah,” ujarnya.

H.Syaharuddin Mayang juga meminta para guru mengaji kampung di Lakkang agar tetap memperhatikan dan mempertahankan tata cara dan metode pengajaran dengan baik. Termasuk metode mengaji menggunakan aksen Bugis-Makassar, karena merupakan sebuah  metode pengajaran Alquran yang bersifat klasik.

Menurutnya, awal mula proses pencerdasan anak anak, bukan hanya melalui pendidikan formal semata, melainkan non formal. Salah satunya melalui guru mengaji kampung. Mereka mengajarkan pendidikan agama, termasuk menyangkut adab.

Salah seorang penerima menyampaikan terima kasih kepoada BAZNAS Kota Makassar yang telah menyerahkan bantuan kepadanya dan rekan rekannnya.

“Bantuan ini sangat bermanfaat. Tentunya, azas manfaat yang diterima para guru mengaji di Lakkang ini semakin menggairahkan mereka untuk terus membumikan tekad  agar seluruh anak anak di Lakkang ini bisa membaca Al-Qur’an dengan baik,” jelasnya. (din pattisahusiwa—tim baznas kota makassar)

BAGIKAN
Berita sebelumyaNurul Hidayat Sebut Pengelolaan Rumah Kos Harus Sesuai Aturan
Berita berikutnyaJelang HUT Bhayangkara ke -78 Polres Pinrang Gelar Sejumlah Kegiatan
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here